Terry mengusap air matanya dan akhirnya tertawa. "Astaga... aku ini seperti anak kecil. Sudah lama sekali aku tidak menangis."
Vega merasa sangat terharu. Ia dikelilingi oleh orang-orang yang begitu menyayanginya. Rasanya semua kesedihan dan penderitaan yang ia alami selama menjadi gadis sebatang kara di Moravia kini tidak ada artinya lagi.
Ia memeluk Terry sekali lagi dan kemudian melepaskan diri. Kini saatnya ia memeluk lelaki mengesankan yang ada di belakang pamannya itu. Untuk sesaat Vega tertegun. Lauriel memang tampak sangat mirip dengan Nicolae, tetapi sikapnya tidak hangat dan ceria seperti pamannya.
Bisa dibilang, Lauriel mengingatkan Vega akan ayah kandungnya, Alaric. Ahh... tidak salah lagi. Ini pasti kakeknya, ayah dari kedua ayahnya.
"Kakek Rory," sapa Vega sambil tersenyum. Tadi, saat ia berbincang-bincang dengan ibunya di tepian kolam renang, Aleksis telah banyak menceritakan tentang anggota keluarga mereka yang akan datang.