"Di.. di mana ia sekarang?" tanya Nicolae dengan suara tercekat. Ia harus mengerahkan segenap kewarasannya untuk tidak terpuruk dan menangis di depan Nyonya Carter.
Wanita separuh baya itu menggeleng sedih. "Ia telah dimakamkan kemarin oleh dinas sosial. Kami tak bisa menemukan temannya yang lain, dan keluarganya semua sudah meninggal..."
"Apakah Nyonya tahu tempatnya?" tanya Nicolae lagi.
Nyonya Carter mengangguk Ia lalu menuliskan sebuah alamat di kertas dan menyerahkannya kepada pemuda itu. "Kau bisa mencarinya ke sini..."
Nicolae tidak sanggup lagi berkata-kata, sehingga ia hanya mengangguk untuk menyatakan terima kasih. Dengan lesu ia menerima kertas dari Nyonya Carter dan membaca isinya. Pemuda itu lalu minta diri dan berjalan dengan langkah lunglai kembali ke mobilnya.
Begitu ia masuk ke dalam mobil dan menutup pintu, Nicolae membenamkan wajahnya di kemudi dan menangis tanpa suara.
Wahhh.. kasian banget Papa Nic... dia nggak tahu sih, Marie masih hidup. Sebenarnya kebayang lho kalau yang terjadi sebaliknya. Nic sendiri yang berniat menghilang dan mengganti identitas kan?
...
Kebayang perasaan Marie akan seperti apa kalau itu terjadi. Nah, sekarang justru yang mengalaminya adalah Nicolae. Biar dia merasakan bahwa apa yang tadinya ingin dia lakukan itu sangat menyakiti hati Marie.
...
Etapi Marie sama sekali tidak tahu Nic masih hidup, ya. Karena Nic sudah menghilangkan jejaknya sejak tiga bulan lalu. Marie sekarang memalsukan kematiannya karena ia ingin menghindari orang jahat yang mengejar-ngejar identitasnya sebagai Goose.