Dalam hati, London merasa terharu karena L benar-benar membawa Lily ke tempatnya bekerja. L sungguh berubah, pikirnya.
Ia semakin jatuh cinta kepada gadis itu dan berkali-kali memarahi dirinya sendiri karena kebodohannya menyebabkan pernikahan mereka kembali tertunda. Seandainya dua minggu lalu ia tidak membatalkan rencana pernikahannya mereka, dalam waktu beberapa hari ke depan mereka akan bisa menikah.
Sekarang ia harus menunggu satu bulan untuk bisa meminta L menikah dengannya. Ia sungguh berharap semoga akan menjadi lamarannya itu nanti benar-benar akan menjadi lamaran yang terakhir. Ia tidak sanggup membayangkan kegagalan berikutnya.
Ah... dan bukan hanya itu, ia juga kini harus minimal berkencan dengan tiga perempuan yang dicarikan Jan untuknya, untuk membuktikan kepada L bahwa ia tidak menginginkan wanita lain. Ugh...