Nicolae keluar kamar dan kembali beberapa saat kemudian dengan sepoci teh hangat dan dua buah gelas.
"Kamu mau minum?" tanyanya.
Marie mengangguk tanpa suara. Ia menerima cangkir dari tangan Nicolae dan meyesap tehnya pelan-pelan hingga habis. Ekspresi putus asa masih menghiasi wajahnya tetapi setidaknya rona kulitnya sudah terlihat sedikit lebih cerah, tidak sepucat tadi.
"Maaf... Maafkan aku. Aku tidak tahu apa yang merasukiku tadi malam. Aku tidak bisa tidur dan terpaksa mengkonsumsi obat untuk membantuku memejamkan mata, tetapi entah kenapa aku justru merasa sedih sekali. Di kepalaku selalu terngiang-ngiang betapa hidupku sudah tidak ada artinya lagi. Maka dari itu aku...." Marie terdiam beberapa saat, seolah merenungkan kenyataan bahwa kini satu-satunya keluarganya telah tiada. Suaranya kembali terdengar serak saat ia mengeluh pelan. "Selain ibuku, aku tidak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini."
Nahh.. terjawab pertanyaan kita, siapa Marie sebenarnya.
...
Bener banget! Dia itu Goose! Tapi dia nggak tahu siapa Nicolae sebenarnya.