Mereka tiba di depan kastil dan menemukan Lauriel, London, Kai serta Rosalien sudah duduk beristirahat di anak tangga sambil menikmati minuman segar. London terlihat sudah akrab dengan Kai dan berbincang-bincang dengannya tentang teknologi, sementara baik Lauriel dan Rosalien sama-sama berkonsentrasi membersihkan pisau mereka secara terpisah dari darah rusa yang melumurinya.
"Rosalien berburu menggunakan pisau?" tanya Aleksis keheranan, sebelum kemudian melompat turun dari kudanya. Alaric menyusul turun dan menjawab sambil mengangkat bahu.
"Dia sangat ahli melempar pisau. Aku tidak heran kalau salah satu rusa yang dibunuh tadi mati karena lemparan pisaunya."
"Oh..." Aleksis hanya menyipitkan matanya menatap ke arah rombongan yang sedang beristirahat itu. Rosalien sedikit mengingatkannya akan Paman Rory. Kedua orang itu tampak sama serius dan acuh akan sekelilingnya.
Uwuu.. terima kasih, teman-teman sangat sabar menunggu bab demi bab novel ini :).
...
Laporan sedikit ya... entah kenapa dokternya kemarin ganteng, tapi obatnya ternyata ga manjur. Masa minum obat tidur jam 12 malem, sampai jam 7 pagi tetap belum bisa tidur? Bahh...
...
Mana rumah sakit libur sampai Senin, jadi nggak bisa minta resep baru.. hahahaha. Anyway, ini saya berhasil lho nulis satu bab dengan mata sepet. Semoga teman-teman suka bacanya.
...
Sebenarnya saya nggak sabar ingin melanjutkan babnya, karena Nicolae sebenarnya sedang dekat dengan seorang gadis dan itu ada hubungannya dengan semua pesawat yang tiba-tiba rusak sehingga dia nggak bisa berangkat ke Italia!
...
Tungguin bab berikutnya yaa.. Biar ga bolak-balik cek Webnovel, bukanya nanti aja deket tengah malem.
xx