"Apakah Tuan benar-benar tidak ingin tahu gender anak Tuan berikutnya?" Aleksis berkali-kali menggoda Alaric yang sedang sibuk membaca sesuatu di tabletnya.
"Untuk kesepuluh kalinya hari ini, aku bilang tidak. Kalau kau masih menggangguku aku akan menonaktifkanmu sampai anakku lahir," kata Alaric tegas.
Sang asisten digital terdengar tidak puas. "Bukankah menyenangkan sekali kalau bisa mengetahui apa gendernya? Jadi Tuan dan Nyonya bisa mempersiapkan perlengkapan bayi sesuai gender yang diinginkan. Aku akan senang sekali berbelanja keperluan anak perempuan."
"Ini tahun 2050, laki-laki atau perempuan sama saja. Tidak ada gunanya berbelanja keperluan bayi sekarang. Dengan kekayaanku, tidak ada yang tak dapat kusediakan bagi anakku setelah dia lahir." Alaric tidak mengangkat wajahnya sama sekali.
Alaric ini cool banget ya. Bahkan jadi ayah baru aja dia ga panikan, biasa aja.
Untuk sementara saya masih pusing mau kasi anak laki atau perempuan dan mirip siapa... ahhaha. Semoga besok sudah dapat wangsitnya.
Btw nih...
Teman-teman, saya dan para author di Webnovel barusan berkolaborasi untuk showcase karya2 mereka, berupa cerpen atau satu bab terbaik dari novel mereka.
Ayo cuss, cari bukunya "Dari Jendela Author". Di situ ada petikan novel2 buatan para author Webnovel dari berbagai genre.
Kalian bisa lihat2 karya mereka dan cari tahu mana yang cocok dengan selera bacaan kalian. Ada horor, romance, teenlit, dll.
Kalau suka dengan karya author tsb, jangan lupa komen ya, dan silakan langsung datangi lapak author tsb.
Saat ini saya baru publish 9 bab, nanti malam menyusul author2 lainnya.
xx