Caspar masih terus berusaha menelepon Finland sambil mencarinya ke lantai 20. Panggilan teleponnya tetap tidak diangkat, tetapi Caspar sama sekali tidak kuatir. Hatinya masih berbunga-bunga karena akhirnya ia mengalami apa yang selama ini sangat didambakannya : Finland cemburu dan bersikap irasional.
Ia ingat dulu sangat susah membuka hati Finland untuk cinta, dan setelah mereka berhubungan ia tetap tidak merasakan gadis itu bersikap terbuka dengan perasaannya.
Hanya satu kali Finland pernah menunjukkan kecemburuan kepadanya, waktu ia menggodanya dengan memanfaatkan Famke. Saat itu Finland marah sekali karena Caspar seolah sengaja ingin membuatnya menangis, dan sejak itu Caspar tak pernah mengulangi perbuatannya.
Tapi kemudian, Finland kembali menjadi orang yang tidak ekspresif dengan perasaannya, apalagi kemudian mereka akhirnya malah berpisah bertahun-tahun.
Yesss... satu bab lagi nih. Udah mau tamat.
Bab yang ini panjang ya... gpp, soalnya nggak enak motongnya tadi... hehehe. Biar puasssss bacanya.
Terima kasih atas semua komennya, saya nanti balas satu2, ya. Sekarang masih sibuk ngetik bab terakhir.