Setelah semua tamunya pergi, tinggallah Finland dan keluarga kecilnya di ruang makan yang begitu besar. Caspar berusaha membuat suasana terasa ringan dengan mengajak Aleksis bermain. Ia tak ingin Finland menjadi semakin cemas. Waktu mereka tinggal 10 hari.
"Kau adalah putri tercantik di dunia... Kau tahu itu, kan?" tanya Caspar sambil mencium rambut anaknya. Aleksis tersenyum lebar dan mengangguk. Caspar menoleh ke arah Finland yang memandangi keduanya dengan terpukau dan tersenyum tipis, "Kau masih ada pekerjaan? Aku bisa mengurusi Aleksis."
Finland seketika teringat bahwa laporan yang sedang dikerjakannya masih harus diselesaikan dan dikirim ke kantornya di San Francisco. Jam 3 siang di Jerman berarti sebentar lagi jam kantor di Amerika akan buka. Tony pasti sudah menunggu-nunggu laporan darinya.
"Uhm... aku masih ada pekerjaan. Kau tidak perlu bekerja?" tanya Finland balik.
Eh iya, Aleksis ini adalah anak yang sangat beruntung ya. Kalau dulu Finland tumbuh dalam kemiskinan dan tanpa orang tua, sekarang Aleksis akan tumbuh dalam kekayaan yang luar biasa dan punya orang tua yang banyak. Ada ayah kandung, ayah angkat (Paman Rory), dan Paman Jean.
Saya semakin semangat menuliskan kisah Aleksis di "The Alchemists 2". Nanti kalau novel "The Alchemists" yang ini sudah tamat ya.
xx