Tải xuống ứng dụng
76.03% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 184: bersekongkol

Chương 184: bersekongkol

Pagi yang terasa panas di kediaman Pak Gunawan, tanpa putranya yang sedang berbulan madu bersama dengan menantu idamannya di luar negri.

Kemarin saat rapat dilakukan dikantornya bersama dengan bayu selaku CEO dari perusahaannya, pak gunawan mendapati apa yang sudah dia rencanakan terancam gagal karena Bayu akan segera bertunangan dan otomatis juga akan melangsungkan pernikahan di kemudian hari cepat atau lambat.

Dia berencana untuk meminta dewan perusahaan untuk mempertimbangkan kredibilitas bayu sebagai CEO perusahaan yang hingga saat ini tidak segera memiliki pendamping.

Pak Gunawan yang terhasut oleh kata-kata pak setya, memiliki rencana busuk untuk menggagalkan rencana pertunangan bayu dan kinan.

Pak gunawan awalnya berencana menggunakan isu itu untuk merusak citra bayu sebagai pria yang menyukai kehidupan sex bebas, dan pak gunawan berpikir dengan itu dia bisa menaikan posisi adam di perusahaannya.

Namun seperti bisa membaca situasi, bayu di malam pernikahan adam mengumumkan akan melangsungkan pertunangan, dan yang membuat pak gunawan lebih terkejut lagi, karena ternyata wanita yang akan segera di pinang bayu adalah Kinan, gadis yang telah habis di hina olehnya.

"Bagaimana bisa Pak Bayu akan bertunangan dengan gadis rendahan itu, aku bahkan tidak menerimanya untuk menjadi pacar dari putraku, tapi Mr.Henry bisa-bisanya mengenalkan gadis itu sebagai calon menantunya dengan bangga di hadapan semua orang.

"Gadis itu pasti membuat cerita bohong di hadapan keluarga Mr.Henry seperti yang pak setya katakan, aku harus membuat Pak Bayu menggagalkan rencananya".

Pak Gunawan berbicara via telpon dengan Pak Setya, dia telah termakan hasutan pak setya untuk merencanakan sesuatu, agar dapat menggagalkan pertunangan kinan dan bayu yang tinggal beberapa hari lagi.

Mereka tahu bahwa Mr.Henry akan ke Indonesia hari Rabu minggu itu, Ny. Andara juga akan datang ke Indonesia untuk urusan bisnisnya bersama pak setya sehingga mereka akan dengan mudah membicarakan tentang rencana mereka untuk menggagalkan pertunangan bayu dan kinan.

"Iya aku yakin ada sesuatu yang kinan sembunyikan dari keluarga Mr.Henry sehingga mereka dengan mudah menyetujui perjodohan pak bayu, aku dan Andara akan ke indonesia besok pagi, kita bisa bertemu dan membuat rencana agar Mr Henry membuka matanya dan menggagalkan rencananya untuk menikahkan bayu dengan kinan".

Pak Setya yang marah dengan fakta bahwa putrinya akan menikah dengan bayu dan beresiko tinggi untuk karir dirinya segera mencari komplotoan agar bisa menggagalkan pertunangan putrinya.

Pak Gunawan yang seorang ambisius dengan mudah di provokasi oleh pak setya, peluang adam untuk naik jabatan sebagai CEO memang berpeluang tinggi asalkan bayu memiliki cacat dalam tugasnya sebagai CEO karena saham yang di miliki Pak Gunawan adalah terbesar di Indonesia dan negara bagian lain yang juga bekerja sama dengan PT.AGP.

Kemudian pak gunawan segera menelpon adam yang sedang berbulan madu di Singapur dan memintanya untuk segera pulang karena waktu yang mereka miliki sangat sedikit untuk membuat srategi menjatuhkan bayu dari posisinya.

Namun adam tidak segera mengangkat telpon dari ayahnya karena masih tidur pulas di ranjangnya.

Di Hotel tempat adam menginap dengan klarissa.

Malam setelah pesta, adam segera di jemput oleh Klarissa ke club tempat ia membuat pesta bersama kedua sahabatnya.

Klarissa mendapatkan telpon dari pihak club malam agar menjemput suaminya disana. Ray yang menyarankan pihak club untuk menelpon klarissa agar langsung datang dan membawa adam dari sana karena kondisi adam yang mabuk berat dan tidak mungkin untuk mengendarai mobil sendiri, begitu juga dengan kedua temannya, lisa dan Ray.

Tiba di hotel, klarissa langsung memapah adam di pundaknya dan membawanya ke kamar mereka. Lisa dan Ray pulang dengan taksi ke hotel berbeda tempat mereka menginap.

Klarissa menatap adam yang tidak memiliki kesadaran saat itu. Dia melihat wajah adam dari dekat karena sampai hari itu bahkan dia belum pernah memandang wajah suaminya itu.

"Ternyata dia oke juga". Klarisa berbicara pada dirinya sendiri karena menyadari ketampanan wajah adam yang baru dia sadari, karena tidak pernah memiliki kesempatan untuk memandang adam lebih lama selama ini.

"Dia betul-betul mabuk, dia frustasi dengan pernikahan ini, aku akan memberikan kebebasan padamu, kamu tidak perlu mengkhawatirkan pernikahan ini".

Klarissa membuka sepatu adam dan jaket yang adam gunakan, sambil terus berbicara pada dirinya sendiri karena melihat adam yang sangat terlihat menderita karena pernikahan mereka.

Saat dia akan pergi ke sofa tempat dia dari tadi menghabiskan waktunya di depan laptop , tangan adam meraih tangannya dan membuat klarissa kembali duduk di samping kasur tempat adam terbaring lemah.

"Aku tidak mabuk 100%, aku bisa mendengar apa yang kamu katakan, kamu benar,,,, aku memang pria frustasi saat ini, tapi aku masih memiliki keinginan untuk hidup, jadi ayo kita hidup bersama mulai sekarang. Aku sudah menyerah atas semua hal yang berkaitan dengan kebahagiaan dalam kehidupanku, saat ini setidaknya aku bisa hidup, itu sudah cukup bagi ayahku, aku hidup untuknya dan aku akan mati karenanya".

Adam tiba-tiba saja mengatakan apa yang tidak disangka oleh klarissa, dia berpikir adam tidak mendengar semua yang ia katakan, namun ternyata adam masih memiliki kesadaran saat itu. Dia hanya tidak membuka matanya yang membuat adam seakan sudah benar-benar lelap dengan rasa mabuknya.

Kata-kata adam terdengar sangat miris untuk di dengar, dia tidak lagi memiliki semangat untuk meraih apa yang dia inginkan, dia hanya akan hidup sampai saat kematiannya tiba menjemput dan mengakhiri penderitaannya selama ini.

"Tidurlah !!!!, kamu sudah benar-benar mabuk, aku ada di sofa menyelesaikan pekerjaanku, jika butuh sesuatu panggil saja aku".

Klarissa tidak menanggapi apa yang ia dengan dari adam, dia tahu adam sudah terbawa hanyut oleh kesedihannya menerima nasib yang selalu di setir oleh ayahnya.

Pagi pun tiba, adam belum bangun bahkan saat klarissa kembali dari restoran untuk sarapan sendiri disana.

Saat ponsel adam kemudian berdering dan adam tidak bergeming sama sekali, dia tetap tenggelam dengan mimpinya.

Klarissa sempat melihat ponsel adam untuk mengetahui siapa yang terus menelpon adam saat itu, dan setelah ia lihat ternyata itu dari ayah mertuanya yang tidak lain adalah Pak Gunawan.

Karena khawatir adam terganggu oleh suara ponselnya yang terus berdering, dia segera mengambil ponsel itu dan menonaktifkannya.

Klarissa tahu betul ayahnya pasti akan mengusik ketenangan yang adam sedang nikmati di sana bersamanya.

Dia tahu bagaimana rasanya memiliki ayah yang selalu memaksakan keinginannya dengan alasan demi kebaikan anaknya sendiri, padahal mereka sebenarnya tidak pernah tahu apa yang benar-benar di inginkan anak mereka.

Klarissa membaca berita bisnis terbaru di internet, dia melihat ada berita tentangnya dan juga adam disana, berita pernikahan mereka dan acara bulan madunya di Singapur.

Klarissa tersenyum saat melihat foto dirinya dengan gaun pengantin di sampul beritanya, dia merasa lucu telah melakukan pernikahan yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.

Klarissa kemudian kembali menatap adam yang tertidur di kasur dan berkata dalam hatinya.

"Sekarang dia adalah suamiku, lelaki itu adalah milikku, aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya menjadi seorang istri, tapi aku sudah menjadi istri seseorang sekarang, aaah lucu sekali".


Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C184
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập