Chương 2: 2. menghindar atau berdusta
Namun sarah mengingat kembali pada kejadian yang ia alami 7 tahun lalu yang tak diketahui oleh rajendra, sarah tersadar dari hayalan singkatnya dan mengurungkan niat yang terpendam di hatinya untuk memeluk rajendra . dia bersikap acuh dan dingin pada rajendra sikap yang bertolak belakang dengan hati nya.
Tanpa berpaling dan mengabaikan kehadiran rajendra sarah beranjak dari kursi yang di dudukinya berjalan menuju pintu bis dan mengintruksikan supir untuk menghentikan laju bis karena di rasa sudah hampir sampai di tujuannya.
Sarah turun dari bis dan kemudian berjalan masuk ke sebuah gang yang cukup lebar bahkan bisa dilewati sebuah mobil pick up.
Rajendra yang menyadari sarah telah pergi menyusul langkah sarah kaluar sebelum bis melaju kembali.
Berlari mengejar langkah sarah yang beberapa langkah didepan nya akhirnya rajenda berhasil mendahului sarah yang telah masuk gang dan kini dia tepat di depan sarah dan menghalangi langkah sarah.
''kenapa kamu pergi begitu saja?'' tanya rajendra dengan nafas sedikit terengah.
Seakan tak menghiraukan pertanyaan rajendra sarah melangkah pergi menghindari rajendra yang tepat di depan nya tanpa sepatah katapun terucap dari bibirnya yang merah cerah tanpa polesan lipstick sedikitpun.
Tepat di depan rumahnya sebelum sarah membuka pintu pagar tanpa sadar rajendra telah menyusul langkahnya dan meraih tangannya yang baerada di gagang pintu pagar''kenapa kamu mengabaikanku sarah?.tanya rajendra kembali denga raut wajah betolak 180 derajat dari rajendra yang pertama masuk kedalam bis beberapa waktu lalu.
Raut wajah rajendra yang dingin dan tatapan matanya yang kosong saat masuk kedalam bis kini tatapan itu berubah hangat bahkan penuh dengan pengharapan, mengharapkan wanita yang ada dihadapan nya yang tak lain adalah sarah wanita pertama yang dicintainya beberapa tahun lalu dan sampai kini perasaan itu masih sama dan hanya sarahlah wanita satu satunya yang telah mengisi hati nya selama ini dan seakan tak ada ruang lagi untuk wanita yang lain di hati rajendra.
Sarah yang merasakan jantung berdetak dengan sangat cepat seakan akan keluar dari rongga dadanya. menepiskan tangan rajendra yang memegang tangannya dan membalikan tubuhnya ke arah rajendra dengan berusaha menyembunyikan perasaannya sarah menatap rajendra dengan tatapan dingin dari matanya yang tidak terlalu besar dan bola mata berwarna coklat serta bulu mata yang panjang dan lentik nampak alami tanpa polesan maskara''apa yang kamu inginkan'' ujar sarah katus.
''bagaimana kabar mu? Kemana saja kamu selama ini?apa yang terjadi denganmu?. Rajendra membanjiri sarah dengan berbagai pertanyaan dan dengan raut wajah yang masih sama bahkan kini dengan mata yang berkaca kaca karena menahan air matanya agar tak jatuh, rajendra yang sedari dulu di kenal sebagai pria yang dingin dan acuh lain halnya jika dia berada di dekat sarah rajendra menjadi orang yang berbeda saat dia bersama sarah, dia akan menjadi pria yang lemah lembut dan romantis yang akan mencurahkan setiap perasaannya pada sarah suka duka sedih bahagia tawa dan tangis bahkan setelah 7 tahun perpisahan mereka rajendra tetaplah pria yang sama.
Menatap kedamala mata rajendra hati sarah seakan teriris perasaan sakit melihat pria yang ia cintai didalam hati dan kini berada dihadapannya namun dengan mata sayu penuh harap dan berlinang air mata bahkan dia tak sanggup berbuat apapun selain diam atau menjawaban dengan jawaban dusta untuk bersembunyi dari kenyataan dan tetap menyimpan cinta yang ia miliki dihatinya tanpa di tahui siapapun termasuk rajendra sendiri, merasa dengan diam tak akan merubah apapun sarah perlahan membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan rajendra.
''aku baik baik saja''jawab sarah.
Tepat setelah sarah selesai dengan jawaban singkatnya seseorang yang berada di dalam rumah keluar saat mendengar ada suara yang dikenalinya, tubuh kecil nya membuka pintu rumah seraya berteriak memangil setelah melihat sosok wanita yang ada di balik pintu pagar besi yang tak terlalu tinggi.
''ibuuuu!!". Teriak anak lelaki yang berumur sekitar 6 atau 7 tahun.
Anak lelaki itu begitu tampan dengan warna kulit yang putih, rambut hitam pekat serta hidung yang mancung, bentuk mata yang agak sipit dan bola mata gelap.
Mendengar suara kecil yang begitu lembut meski berteriak dan masih terdengar manis rajendra tanpa sadar mengarahkan pandangan nya pada sosok anak lelaki yang berada di ambang pintu, begitu pun dengan sarah mendengar suara yang tak asing di telinganya sarah berbalik badan dan membuka pintu pagar kemudian berjalan menghampiri anak lelaki yang juga berjalan kearahnya.
Sesampainya dihadapan anak lelaki itu sarah berlutut dan memeluk tubuh mungil yang ada dihadapannya dengan penuh cinta dan mencium pipi mungilnya.
Tình trạng nguồn điện hàng tuần
-- Xếp hạng
Quyền lực 
-- Đá
Quyền lực