"Hei, sudah lama menunggu?" tanya Dinda basa-basi membuyarkan lamunan Niko yang terpesona menatap Dinda.
"Ah, belum lama kok" jawab Niko terbata-bata dan reflek ia berdiri untuk membukakan kursi bagi Dinda duduk.
Seulas senyum terkulum manis di bibir Dinda, ia cukup senang dengan perubahan sikap Niko yang mengesankan hatinya.
'Astaga dia bahkan membukakan kursi tempatku duduk, Apakah aku tidak salah jika aku berharap pertemuan malam ini akan berbuah manis. Ya semoga saja' pikir Dinda dalam hati.
Makan malam berjalan lancar dan sikap Niko juga sangat manis kepada Dinda. Bahkan Niko sempat membagi makanannya kepada Dinda dan ia juga menyuapkan makanannya untuk di cicipi oleh Dinda. Dinda merasa tubuhnya menjadi sangat ringan meski terus dijejali makanan oleh Niko, sehingga ia merasa terbang ke awan mendapatkan perlakuan manis seperti itu dari Niko. Ini merupakan impian Dinda sejak lama, mendapatkan perhatian dari Niko, pria yang menjadi idolanya.
Terima kasih untuk kak Ndasilvia, kak zei_no_zei_no dan kak pudji3G yang selalu vote 3 batu kuasa tiap hari tanpa absen. terima kasih banyak2 atas dukungannya.
Yang baru kasih 1 atau 2 vote, ditunggu 3 vote penuhnya ya...
Yuk komen di bawah, absen yang sudah baca sampai bab ini ... biar author juga mengenal kalian dan biaa nyapa.