"Terima kasih, sayangnya hamba hanyalah pelayan dari kalangan rendahan yang kebetulan mendapat anugrah menjadi pelayan pribadi Jendral Amar. Mungkin benar kata Anda kalau hamba ini cantik sehingga, Jendral Amar menjadi sangat posesif. Dia akan memotong tangan siapa saja yang berani menyentuh hamba tanpa seizinnya baik pria maupun wanita.
Hamba sudah sampaikan keberatan hamba tetapi dia tetap tidak perduli. Ini sangat merepotkan seperti sekarang ini. Izinkan hamba menelpon dia dulu untuk mendapatkan izin prosedur pemeriksaan" Kata Arani dengan lembut. Suaranya terdengar seperti desahan wanita penari padang pasir.
Penjaga wanita yang sudah bersiap hendak memeriksa, langsung memundurkan tubuhnya menjauhi Arani demikian juga para penjaga yang lainnya. Mereka masih waras untuk tidak berani memegang wanita dihadapannya ini.