"Aku bersumpah tidak melakukannya Nizam. Kau harus percaya kepadaku" Kata Alena sambil menangis. Nizam malah menatap Alena yang menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Hatinya teriris melihat Muka Alena yang tampak merasa sangat bersalah. Nizam memegang puncak kepala Alena dan mengelusnya.
"Kau hidup di dunia yang kejam. Aku tidak menyalahkanmu. Maafkan Aku. Orang - orang yang memusuhi kita terlalu pintar. Bahkan ibuku dan paman Salman juga dibodohi. Dan Aku tidak akan sampai termakan oleh kebodohan mereka" Kata Nizam Sambil menarik tangan Alena dan membenamkan muka Alena ke dalam dadanya.
Alena sangat terhibur oleh perkataan suaminya. Ia memelu Nizam dengan erat.
"Aku sangat ceroboh, bahkan sampai tidak tahu kalung di leher sendiri bisa hilang. Aku juga tidak tahu mengapa Aku bisa tertangkap kamera berbicara berdua dengan Pangeran Abbash. Seingatku kami berbicara berempat. Dan tidak ada siapapun di taman itu selain para pengawal kami yang kami sangat kenal.