Alena menghela nafasnya, "Apakah itu artinya Nizam harus menikahi adikmu dengan resmi?" Kata Alena kepada Pangeran Abbash.
"Aku tidak ingin mengatakan ini tetapi Aku juga tidak ingin mendustaimu. Adikku telah dimanfaatkan oleh Kakakku. Dia mendukung Adikku untuk dinikahi oleh Pangeran Nizam padahal Kakakku seharusnya tahu. Menikahi suamimu berarti kehancuran untuk hidup adikku. Bagaimana mungkin hidupnya akan bahagia jika dia tidak memiliki cinta suaminya.
Dan kau seharusnya tahu bagaimana kerasnya hati suamimu itu. Dia mungkin lebih memilih mati daripada harus menduakan cintamu" Kata Pangeran Abbash sambil tersenyum miris.
"Nizam terlalu keras kepala untuk itu. Dulu Aku sangat senang dengan prinsipnya itu tetapi sekarang Aku merasa sangat bersalah kepada Dia. Mungkin seharusnya dia lebih membuka hatinya"
"Apakah kau ingin Pangeran Nizam menduakan cintanya?" Kata Pangeran Abbash terkejut.