Nizam yang sedang menggendong Alena dengan kedua tangannya dan sudah melangkahkan kaki keluar menuju pintu seketika menghentikan langkahnya. Keningnya berkerut dan dengan gerakannya yang indah serta mempesonakan Pangeran Abbash. Nizam memiringkan kepalanya. Lalu berkata dengan suara yang sangat dingin.
"Maksudmu adalah kalau Alena tidak akan pernah tersadar sampai Kau menyadarkannya ? " Kata Nizam menegaskan kembali perkataannya kepada Pangeran Abbash. Tatapan mata Nizam kepada Pangeran Abbash begitu tajam dan mengerikan. Tatapan itu seakan sebilah pedang yang mampu menembus jantungnya.