Nizam dan Arani tampak berdiri di depan ruang observasi dimana Jonathan sedang ditangani. Tampak seorang wanita sedang menangis terisak-isak. Arani lalu mengajak Nizam untuk mendekati wanita muda itu. Wanita itu tengadah sambil menghapus air matanya yang meleleh membasahi pipinya. Ia terkejut melihat pria tinggi besar berdiri di depannya.
"Perkenalkan. Ini Yang Mulia Pangeran Nizam. Temannya Jonathan" Kata Arani sambil memperkenalkan Nizam. Nizam menganggukan kepalanya dan memberikan salam dengan menangkupkan kedua tangannya di dada sebelum Jessi mengulurkan tangan untuk menjabatnya.
"Apakah Kau suami dari Alena, wanita yang dicintai oleh adikku?" Tanya Jessi tiba-tiba dengan kemarahan meluap.