Begitu Alena melangkahkan kakinya memasuki toko yang begitu besar maka yang terlihat adalah interior toko yang begitu mewah, harum ekaliptus menyeruak dari dalam ruangan. Udara sangat sejuk walaupun diluar sangat panas. Mata Alena langsung dimanjakan dengan deretan pakaian bayi dengan berbagai ukuran. Berwarna-warni sangat indah. Hati Alena langsung berdebar, Ia mengelus perutnya dengan lembut, air matanya langsung menetes bahagia. Nizam yang berdiri disampingnya terkejut melihat Alena meneteskan air matanya. Para pelayan yang berjalan di belakang mereka juga ikut terkejut bahkan mereka ketakutan kalau-kalau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan istrinya Pangeran itu.
Alena menggelengkan kepalanya dengan perlahan, tangannya menghapus air mata dipipinya lalu berkata, "Aku tidak bersedih Nizam, Aku cuma terharu. Aku sangat menyukai anak-anak, Aku tidak menyangka kalau akhirnya Aku akan mempunyai bayi sendiri"