Detik.... Menit.... Jam.... bahkan berlalu begitu saja, hingga langit mulai menjingga indah di langit. Hendak bergelincir di batas cakrawala berganti posisi dengan sang rembulan malam.
"Aaaahhh!!! Tubuh Adam menegang, kepalanya telah mendongak menatap langit-langit kamar. Mata terpejam erat, urat-urat di sekujur tubuhnya muncul sempurna. Tubuh kokoh tembaga itu begitu mengkilat terkena peluh yang membanjiri. "Aah..aah! Cengkraman kedua tangannya semakin kencang di pinggul ramping milik Jade, menariknya semakin mendekat dan dalam. seolah menyalurkan rasa nikmat yang telah mendatanginya. Bergetar hebat.
"Cup! Mencium lembut bibir gadis dibawahnya. "Thank you beb... Bisik Adam di tengah deru nafasnya yang mengila di antara pelepasannya.
Adam tau, gadis itu tidak akan membalas ucapannya. Karena Jade sudah tidak bergerak entah sejak kapan, mungkin tertidur atau bahkan tak sadarkan diri. Tak mampu mengimbangi permainan Adam. Hanya senyum kepuasan yang mengembang di wajah milik Adam.
Menyelimuti tubuh poloh gadis itu dengan lembut. Menghempaskan tubuhnya sendiri berbaring di ranjang. "Damn! rutuk Adam, dia selalu lupa mengunakan pengaman bila berhubungan dengan gadis ini. Nafsunya selalu mengalahkan logika dan kesadarannya. Bahkan dia menumpahkan benihnya di dalam sana. "Dia harus mengunakan morning after pill besok. Adam Meyakini dirinya. Matanya mulai terpejam, tenaganya cukup terkuras oleh aktifitas sedari tadi hingga senja mulai mengelap. "Sweet dream. Gumam Adam, menarik tubuh Jade mendekat ke dalam pelukanya.
__________
"Aaaaaah! Jade merintih kesakitan. seluruh tubuhnya terasa remuk, kebas dan ngilu termat sangat. Seperti telah terhempas dari ketinggian. Jade menggigil memeluk tubuhnya sendiri. Dia benci! benci dengan rasa sakit ini. Sekedar bergerak pun tak mampu.
"Oh.. ayolah jangan melebih-lebihkan kesakitan mu. Sinis Adam, yang tengah duduk santai di sofa kamar sambil menikmati sebatang rokok dan segelas wiski dingin. Memandang tajam kearah ranjang yang tengah di tiduri Jade. "Bangun! atau kau mau mengulangnya kembali?. Semirik kejam Adam muncul di wajah tampannya.
Jade menutup rapat matanya menahan amarah dan sakitnya saat mendengar suara berat dan serak itu memenuhi gendang telinganya. Dia seolah menjatuhkan harga diri jade. Harga diri? tentu saja Jade sudah tidak memiliki harga diri yang harus dia sombongkan di hadapan pria gila ini!
"Kau melewati waktu sarapan mu nona, bahkan waktu makan siang telah lewat. Ucap Adam dingin, sambil melangkah mendekati ranjang. Berdiri tegap menjulang di hadapan Jade yang masih terbaring tak berdaya. mengeluarkan aura yang membuat bulu kuduk di tubuh Jade meremang.
"K...kau menyakiti ku!. Jerit Jade penuh dengan rasa pilu di sela-sela isakan tangis yang tertahan.
Adam menaikan sebelah alisnya mendengar cicitan ketakutan sekaligus kesakitan yang di ucapkan gadis itu. terlebih dia mendengar kata KAU? Menganti kata TUAN yang biasa di ucapkan untuk memangilnya. Sekarang KAU?. Mulai membenci? Adam tersenyum teramat sinis, pancaran matanya pun terlihat acuh. "Oh ayolah... kau juga menikmatinya bukan?
"Kau gila!!! Jerit Jade sepenuh hati, dengan mengumpulkan sisa-sisa tenaga dan keberaniannya yang telah tercecer berserakan. "Sebenarnya kau mau apa! Lepaskan aku! kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan!. Tubuh Jade gemetar hebat meluapkan amarahnya.
"Tsk!. Adam menatap tak perduli.
"Srak! Jade membuang selimut dan bangkit dari tidurnya. Dengan susah payah Jade berdiri dengan tubuh yang teramat luar biasa sakit. Baru saja berdiri di antara dua kakinya. Tubuhnya limbung, kakinya terasa tak memilik tulang untuk menopang tubuhnya. Jatuh terduduk di lantai dengan tubuh polos tanpa sehelai benang.
"Argh! Jerit jade. "Kau gila! brengsek! dalam keterpurukannya di lantai. begitu menyedihkan. "Lepaskan aku... kumohon. kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan dari tubuh ku. terisak pilu, kepalanya terkulai menunduk menatap lantai yang terasa dingin di tubuh polosnya. "Apa kau sudah puas hah!
Mata Adam menajam, rahangnya mengetat keras sehingga berbunyi gemelutuk di antar giginya. Adam di penuhi amarah. Menatap dingin gadis yang bersimpuh di lantai. Menundukkan tubuhnya tepat di hadapan Jade. Berbisik arogan. "Aku belum puas! Belum waktunya untuk kau ku buang... dan Kau masih memiliki satu hutang lagi! Camkan itu! Adam menegakkan kembali tubuhnya. Berdiri tegap penuh kuasa.
"Trak! Melemparkan sebuah kotak kecil di hadapan Jade. "Minum obat itu, jangan sampai kau hamil. Titah Adam.
Jade mendongak menatap pria di hadapannya, sedikit kabur karena tertutup air mata. Mata bulat indah Jade terbelalak mendengar ucapan itu. Namun di balas dengan senyum teramat sinis oleh Adam.
"Brengsek! seru Jade di antara linangan air matanya.
"Hmm... Aku hanya ingin menikmati tubuh mu, bukan menginginkan seorang anak. Ejek Adam. Bersihkan diri mu aku menunggu mu di bawah, Satu jam! Lebih dari itu aku yang akan menyeret mu dengan paksa. Dengan arogan meninggalkan jade.
"Brengsek!!! Jerit Jade "Lebih baik aku mati dari pada mengandung anak sialan gila seperti mu!
Jeritan Jade di balas dengan dentuman keras pintu yang tertutup.
Jade menuruni anak tangga dengan tertatih, kedua tangannya mengepal kuat di pegangan tangga. Nafasnya amat berat, berat menahan rasa sakit menyergap seluruh tubuhnya. Kakinya begitu lemas seperti jely, Keringat membasahi pelipisnya. Berdoa dalam hati agar ia tak terjatuh atau pingsan. Tak mau terlihat lemah di hadapan pria yang tengah menunggunya di bawah sana. Tatapan pria itu begitu dingin dan sinis.
Adam menatap gadis di hadapannya terlihat sangat berusaha untuk menuruni setiap anak tangga. Wajah cantiknya terlihat pucat, berusaha menahan sesuatu. Sesuatu yang sangat menyakitkan. Adam bisa melihatnya. Dia sadar kemarin telah menyetubuhi gadis itu dengan berutal dan tanpa ampun. Namun berusaha terlihat kuat di hadapannya. Ada sedikit rasa tertusuk di hati terdalam Adam, namun di kalahkan oleh ego nya.
"Kau lamban seperti siput. Adam berlari kecil menaiki anak tangga.
"Ap.. apa yang kau lakukan! Jerit Jade bercampur gugup.
"Sssssttt... Aku orang yang tidak sabar. Geram Adam sambil mengangkat tubuh Jade dengan sempurna di dalam gendongannya. Membawanya keluar mension menuju mobil mewah yang terparkir rapi tepat di pintu. Ya mobil tempat gadis itu meregang ke gadisanya di bawah kuasa Adam.
__________
Adam memasuki sebuah restoran mewah bergaya italy di pusat kota D. Berjalan begitu percaya diri sehingga aura sang penguasa begitu menguar di sekeliling tubuh adam. Jade berada tak jauh di belakangnya, berjalan begitu berhati-hati dan sedikit tertatih-tatih.
"Selamt datang Tuan muda. Ucap para pelayan yang ada di ruangan restoran mewah itu dengan membungkuk hormat. Ya properti mewah ini salah satu dari secuil kekayaanya.
"Adam hanya menatap para pelayan itu dengan wajah dingin. Lalu Mengikuti kepala restoran yang mengarahkanya menuju salah satu ruangan private yang telah dia pesan.
"Well... well lihat siapa yang datang. Seru Simon saat Adam memasuki ruangan. "Sang tuan muda terhormat. Lelucon Adam. Namun leluconnya hilang saat menatap gadis mungil yang masuk mengikuti Adam.
"Jaga mata mu, atau aku akan mencongkelnya. Geram Adam.
"Tsk! aku hanya melihat tidak menyentuh. Rutuk Simon .
"Siapa dia? Bisik Simon. Menatap gadis yang berjalan tertatih mendekati Adam. Alis Simon di naikan sebelah saat melihat gadis cantik yang terlihat amat muda dan belia di hadapannya begitu... begitu... terlihat sakit?
"Jade. Ucapnya santai
"Jade?! Si waiters? What the!. Seru Simon heran. Ini pertama kalinya Simon melihat Jade tanpa topeng. Ternyata diluar dugaannya. Begitu pula dengan David yang sedikit terkejut melihat sosok gadis itu. Sedangkan gadis di hadapannya terlihat ketakutan dan menunduk. Menyembunyikan wajah pucatnya.
"Hmmm .... Ucap Adam sekilas.
"Kau memang pidofil gila! bisik Simon tepat disamping Adam saat mereka ber empat sudah duduk di meja makan bundar. Melirik Jade yang duduk disamping Adam. Matanya sekilas menagkap pandangan mengerikan tepat di leher dan tulang selangka putih gadis itu. Kiss mark bertebaran, walau coba di tutupi oleh rambut legam sebahu milik Jade. Namun mata play boy Simon sangat lihay untuk dapat memahami.
"Dia masih di bawah umur sialan! rutuk Simon lagi di telinga Adam. "Bahkan kau membuatnya kesakitan berjalan, jangan bilang kau menghabisinya seharian. Aku bisa melihatnya."
"Jangan ikut campur. Titah Adam.
"Kau benar-benar pisikopat gila!
"Tsk! Siomon tutup mulut mu. aku datang kesini untuk menikmati hidangan. Bentak Adam. Membuat ketiga orang dalam ruangan itu terdiam.
____________
Disalah satu ruangan di hotel mewah. Seorang pria memandang geram sebuah foto di hadapannya. Bahkan setengah foto itu telah ter remas karena luapan emosi.
"Itu... gambar yang baru saja kami dapatkan siang ini boss.
"Fack! Geram nya melempar foto itu murka. "Main-main rupanya. Sinis.
"Bagaiman boss?
"Awasi lagi dan tunggu perintah ku, jangan gegabah kita di tempat yang salah.
"Baik boss! Berlalu meninggalkan ruangan.
"tunggu... tunggu sebentar lagi". Kilatan kemarahan terpancar bengis, di tutup dengan senyum sinis.