Setelah pertemuannya dengan Anderson, raut wajah Alex sangat jelas sekali menunjukkan bahwa dirinya tak fokus atau bisa dibilang pertanyaan Anderson seolah terus berputar di kepalanya.
Ia tak mengerti mengapa pertanyaan dari Anderson dapat membuat hatinya sakit, terlebih saat dengan telak Anderson mengatakan tak suka dengan profesinya.
Memang nya ada apa dengan profesinya ?Bukankah pekerjaan sebagai polisi mulia ?, belom lagi sebenarnya ia bukanlah polisi biasa yang hanya menjaga di kantor kepolisian, melainkan ia merupakan seorang agen mata mata di kepolisian itu sendiri.
Alex memejam kan manik nya perlahan dan menundukkan kepalanya di setirnya.
Ya Alex berada di dalam mobilnya kali ini.
Bayang bayang mengenai wajah Marsha beberapa kali memenuhi otaknya begitu saja.
Sungguh sebelum ini ia tak pernah merasakan hal hal seperti ini dalam hidupnya.
Jangan lupa vote nya yaaa ..., kalau vote nya nyampe 35 besok seya up 3 chap deh ...
:))