Angin kencang bersama serpihan-serpihan es dan kristal salju sebesar bulu angsa menghantam wajah Klein berulang kali. Sambil mengamati sekelilingnya, dia tidak bisa tidak merasa tegang. Dia agak membungkuk sambil gemetaran.
Benar-benar … dingin … dia hampir mengumpat saat dia memastikan kalau dirinya berada di dataran es dan salju dengan jarak pandang yang sangat pendek sekali.
Dia awalnya membayangkan bahwa hawa dingin yang lembap pada musim dingin di Backlund itu mengerikan, namun dia sekarang tahu kalau suhu yang sangat rendah dan angin kencang yang setajam pisau merupakan kombinasi yang mematikan. Walaupun dia sudah mengenakan sweater tambahan sebelumnya, dan mantelnya pun tebal dan panjang, dia masih tidak bisa menahan rasa dinginnya.