Ok… semuanya beres.
Dengan cepat dan tidak mencurigakan aku keluar dari kamar kak Abel menuju ruang makan di mana ibu dan ayahku sedang mempersiapkan sarapan dan terlihat sangat romantis hingga membuatku jijik. Sambil memasak, sesekali ayahku menggoda ibuku dengan memeluk ibuku dari belakang lalu membisikkan kata-kata yang membuat ibuku tertawa dengan wajah merona atau mengecup ibuku secepat kilat, benar-benar cepat hingga jika aku tidak benar-benar memperhatikan, aku tidak akan menyadarinya. Astaga, tidak bisakah mereka menyimpan kemesraan mereka di kamar dan hanya untuk mereka berdua ? Sungguh jika setiap hari aku melihat pemandangan seperti ini, sepertinya aku takan bisa makan banyak di pagi hari. Itulah salah satu alasan untukku agar tetap bangun siang meskipun di hari sekolah, yaitu untuk menghindari pemandangan ini.