Aku berjalan gontai keluar dari rumah, rasanya aku sudah tidak punya lagi semangat untuk hidup. Penolakan itu sungguh menyakitkan.
Bruk! Bruk!
Aku menabrak orang dan jatuh terduduk.
"Eh, lo punya mata gak sih? Nabrak-nabrak gue, pake jatuh segala pula, kenapa lo mendadak letoy kaya gini?" tanya Diego dengan nada kesal. Kuangkat wajahku untuk menatap sosok menyebalkan itu.
"Kata-kata lo waktu itu bener Go, gue benar-benar menyesal udah ninggalin Clara waktu itu" ujarku tanpa semangat. Diego duduk di sampingku, kami hanya beralaskan rumput.
"Jadi… apa yang sebenarnya terjadi? » tanya Diego.
"Waktu itu… saat pertama kali ketemu anak lo, apa yang lo rasain?" tanyaku. Diego menerawang jauh kelangit pagi yang cerah.
"Nyesel, marah, tau deh, gue ngerasa gak berguna banget pokoknya" ujar Diego. Ya benar, aku memang tidak berguna.