Menikmati makan siang bersama di kantin bersama Jen, Laura, David dan Romy. Duuhh.. Romy ingat gak yaa dengan hari ulang tahunku. Batin Dewi.
Laura : "Hmmm... Dewi aku ada urusan selama seminggu ini buat bikin pesta ulang tahun buat kamu. Nyokap kamu dah telpon."
Romy tersentak..
." Eh.. dah mau ultah yaaa. Berarti kita dah pacaran 2 tahun dong."
" Heeehh..masak pacar sendiri lupa." Jawab Dewi cemberut.
"Ada ... Cewek lain mungkin." Sahut Laura pelan.
"Hush.. gak boleh ngomong gitu." Bentak Romy.
Romy :" Semua juga tahu kalau aku pacaran sama Dewi. "
Dewi mengernyitkan kening melihat perubahan wajah Laura. Laura pun melihat Dewi.
"Sorry Dewi ...cuman bercanda." Jawab Laura masam. Gak lucu balas Dewi marah.
Laura :" Iyaa... Abis aku baru putus jadi iri ngeliat kalian berdua. "
"Salah sendiri suka flirting sama orang lain" jawab Dewi ketus.
Laura terdiam lama. Suasana menjadi aneh.
David : "Jadi kita latihan basket hari ini...?"
Romy :" Jadi... Abis ini aja pada kumpul."
David :" Ya sudah aku kasih tahu yang lain dulu."
Romy :" Gih sana jalan."
Romy melihat ke arah Dewi. "Mau hadiah apaan Dewi...?"
Dewi : "Apa aja deh. Yang bikin aku berbunga bunga."
Romy : "Hmmm...."
Laura : "Aku tahu kesukaan Dewi. Nanti aku bantu cariin deh.kemarin ke toko perhiasan Dewi ngeliatin kalung itu terus. Kayaknya rancangan dari .... Aduh..!!!"
Laura menjerit. Kakinya berasa ditendang seseorang.
Dewi melotot...." Jangan deh itu kan mahal."
Romy :" Mahal...???? Ciyyuuusss..." ( Gue...? Gak bisa kasih hadiah mahal buat kamu) Harga diri Romy terusik.
Romy : Ntar anterin gue beliin kado buat Dewi aja Laura."
Dewi : "Romy... Aku mau minta kado itu dari papa.
Romy :" Gak bisa... Gue yang beli nanti. Kamu cari kado yang lain aja buat dibeliin Bokap kamu."
Laura cuman ketawa kecil.
Laura : "Belinya nanti hari Jumat aja pas aku selesai beli persiapan pesta ultah Dewi "
Laura :" Sementara aku sibuk yaa Dewi selama seminggu. Kalau ada apa apa yang mau dibeliin buat pesta telpon aja."
Dewi :" Aku gak bisa apa ikut belanja buat pesta."
Laura :" Ha..haa... Nanti kalau aku ultah baru gantian kamu yang sibuk belanja buat pesta aku."
Jen :" Jalan bareng aku aja Dewi. Ntar aku temenin kok."
Dewi :" eh.. thanks."
Jessica : "waaah dah pada kumpul nich. Aku telat datangnya."
Dewi : "Tumben baru datang."
Jessica : "Biasa cari info soal Alex.... Aku mau pdkt sama dia."
Laura : "Gak bisa... Itu calon gue."
Jessica : "huh... Siapa cepat dia dapat."
Laura : "Gak bisa.. harus sama saya."
Jessica : "huh... Pikirin." Sahut Jessica sambil makan keripik kentang.
Dewi :" Berisik deh. Jangan berantem gara gara cowok."
.
Romy :" Siapa tuh Alex....?"
Laura : "Cowok super tampan yang ada di kampus."
Romy : "Gak salah... Gantengan juga gue kemana mana."
Laura : "Ada yang cemburu..."
Romy : "Ngapain cemburu sama dia. Dewi juga gak bakal mau sama dia. Iya kan Dewi...?"
Dewi tersenyum.
"aku kan dah punya kamu Romy. " Sahut Dewi.
Jessica : "Abis ini mau pulang bareng gak..?"
Dewi : "iya boleh."
Laura :" Aku ada urusan."
Jen :" Aku duluan Dewi. Mau ke perpustakaan."
Dewi :" iya.. makasih Jen. Besok aku telpon buat jalan jalan."
Jen : "sip deh"
Romy : "Pergi dulu babe... Mau latihan basket."
Romy beranjak dari kursi dan mengecup pipi Dewi.
Dewi :" iiih... Romy apaan sich. Malu tahu di tempat umum."
Romy tertawa kecil.... Alex dari kejauhan mengepalkan tangannya melihat pemandangan tersebut.
Dewi melihat sekeliling takut kalau ada yang ngetawain. Gak sengaja tatapan matanya melihat Alex bersama teman temannya. Duh... Kok Alex dari tadi ngeliatin terus. Jangan jangan dia ngeliat adegan barusan. Dewi menunduk malu. Alex segera memalingkan wajah, terlihat kesal.
Saat Dewi mencoba memandang Alex lagi... Terlihat Alex seperti asyik dengan teman temannya.
Gak mungkin kan kalau dia cemburu..? Iiih apaan sich. Jangan mikir aneh aneh. Dewi berkata pada dirinya sendiri.
Laura : "Aku cabut duluan yaaa"
Jessica : "Mau kemana sich...?"
Laura : "Ada deh..."
Jessica : "yuk Dewi kita pulang aja. Atau mau main ke mall...?"
Dewi :" Pulang aja. Capeekkk..."
Jessica dan Dewi pergi meninggalkan kantin. Sesekali matanya mencuri pandang pada Alex. Tapi sepertinya Alex tidak perduli. Marah kah dia...?. Dewi segera menepis pikiran tersebut dan berjalan berdua menggandeng Jessica.