Bergegas menuju kelas sekretaris. Disana dia tidak menemukan Laura sahabatnya.
"Aneh..." gumamnya. Tidak seperti biasanya Laura meninggalkannya.
Sebuah tepukan halus di pundak Dewi membuyarkan lamunannya.
Jen : " Kok bengong..? Cari siapa Dewi..?"
Dewi : "Cari Laura."
Jen : "Tadi dah keluar duluan buru buru."
Dewi : "ya sudah. kita ke kantin bareng yukss Jen..?"
Jen : "Iya ..."
Mereka berdua berjalan menuju kantin kampus. Sesampai di kantin ada seseorang melambaikan tangannya ke arah mereka.
Jen : "Tuh... Laura disana."
Tunjuk Jen ke meja kosong yang hanya diisi Laura dan David.
Dewi hanya mengerutkan kening saja.
Laura : "Sini... dah disiapkan tempat duduknya."
Dewi : "Tumben dah di kantin. kan kelas baru saja selesai."
Laura : "Tadi aku ijin ke kantin sebelum bel. Mag aku kumat. Jadi harus segera makan cemilan dan minum obat."
jen : "Mag akut yaaa..?"
Laura :" iya.. dah 5 tahun berobatnya."
Jen : "Memang gak boleh telat makan kalau mag. kudu selalu bawa cemilan kayak roti atau bolu."
Dewi : "Kok tahu banyak soal penyakit mag....?"
Jen : "Iya.. kakak cowok aku kena soalnya. Gara gara dia kerja gak ingat waktu."
Dewi : "Serem juga penyakit maag."
Laura : "Kalau penyakit Kanker darah bagaimana...?"
Jen : "hmm.... kayaknya saudara aku pernah kena deh. kudu operasi. kalau tidak bisa mati."
Laura : "Masak sich kudu operasi... gak ada cara lain."
Jen :" Kayaknya gak ada. Operasi aja bisa gagal dan tetep bisa meninggal. Mending pasrah kalau dah kena kanker. Banyakin amal dan Ibadah."
Dewi : "Masak nunggu mau mati baru ingat ibadah."
Jen : "Biasa manusia... suka kalap kalau dan serakah kalau gak dikasih cobaan hidup."
Dewi : "Jaman sekarang pengobatan sudah canggih. Semoga saja ada lebih banyak kesempatan untuk sembuh."
Laura : "Apaan sich ngomong mati terus."
Jen : "Bukannya kamu yang ngomongin penyakit kanker. eh laper nich.. belum persen makanan kita. aku persen dulu yaa Dewi."
Dewi : "aku juga belum persen makanan."
Romy : $Nich.. dah aku beliin makanan."
Romy tiba tiba datang dan membawakan 2 piring makanan. Dewi kaget melihat kedatangan Romy.
Dewi : "Kapan datang...? Tadi lihat David saja sama Laura."
Romy : "Mmmh... aku kan selalu ingat kamu. Makanya langsung pesenin makanan kesukaan kamu. Sphageti Bolognase."
Laura : "Aku gak dioesenin sekalian..?"
Romy : "Pesen sendiri sana."
Dewi : "Romy ah.. jangan gitu."
Laura terlihat cemberut,
"ayok David kita Pesen makanan. "ajak Laura.
David cuman mengangguk pelan. Mengikuti Laura dari belakang.
Romy : "Dewi... aku ada latihan basket setiap hari selama seminggu."
Dewi : "Tumben..."
Dewi :" Iya.. ada pertandingan basket Sabtu depan."
Dewi : "Oooh...."
Romy lupa gak yaa sama hari ulang tahun aku. batin Dewi.
Romy : " Nanti sepulang kuliah aku langsung latihan sampai malam sama temen temen."
Dewi : " Aku pulang sendiri juga gak papa kok. Ada supir yang bisa jemput aku pulang."
Romy : "Ya sudah... tapi aku tetep bisa jemput kok tiap pagi."
Dewi : "iya...."
Gak lama Laura. Jen dan David datang membawa makanan. semua terlihat asyik mengobrol dan berbincang. Tanpa Dewi sadari Alex sedang memperhatikan dari kejauhan.