"Bagaimana dia?" tanya Wang Wei saat melihat Feng Cang memasuki ruangan.
Dia sendiri tidak bisa melihat Feng Jun dengan mata kepalanya sendiri karena Feng Xiu dan Feng Cang melarangnya dengan keras. Mereka bahkan berani mengancam untuk merantainya jika dia bertingkah, membuat dia mulai mempertanyakan siapa bosnya di sini.
"Tidak begitu buruk," ucap Feng Cang sambil mengupas jeruk yang ada di samping Wang Wei.
"Apakah kita akan memberi tahunya tentang kondisinya atau apakah kita akan membiarkannya menyadari hal itu sendiri?"
Wang Wei mendesah. "Ah, aku mungkin harus segera memberi tahunya," ucapnya. "Lebih cepat lebih baik."
Feng Cang mengangguk lalu menunjukkan jeruk di tangannya. "Apa kamu mau?"
Wang Wei membuka mulutnya.
Feng Cang membersihkan kulit jeruk yang masih tersisa lalu mengarahkan jeruk itu ke... mulutnya sendiri.
Wang Wei: "..."
Feng Cang tersenyum. "Lakukan sendiri kalau kamu mau."
Uh.
Hai.
Sudah berapa lama ini?
Eheheh.
Eheheheheheh.
Apa kabar? Ada yang masih ingat cerita ini?
Maaf lama nggak update. Ada banyak alasan tapi bakal kebanyakan kalau ditulis di sini.
Yah, intinya... writer block.
Susah kalau sudah nggak mood nulis tapi nggak enak juga kalo nggak nulis tapi hasilnya nggak bagus tapi... tapi... tapi...
Heleh. Kebanyakan tapi.
Jadi, tolong dimaafin, ya. Bakal diusahakan buat update lancar lagi kok. Eheheh.
Terima kasih banyak buat yang sudah menunggu!