Ciuman Lu Bancheng begitu mendominasi dan sengit, dan tangannya mulai menggerayangi tubuh lembut Xu Wennuan. Adegan ini menyerupai malam setelah mereka mendapatkan surat nikah mereka; malam itu, Lu Bancheng juga menekannya dengan keras seperti ini dan dengan gila-gilaan menggerayangi setiap inci tubuhnya.
Xu Wennuan tahu bahwa malam ini tidak sama dengan malam itu, tetapi mimpi buruk dari pertemuan sebelumnya memenuhi seluruh pikirannya dalam sekejap; tiba-tiba ia berhalusinasi seolah-olah sedang mengenang kembali saat itu. Tubuhnya langsung semakin membeku. Ia ingin melawan dan mendorong Lu Bancheng menjauh, tetapi serpihan kesadaran yang dia punya terus-menerus mengingatkannya agar tidak melakukannya untuk menghindari kemarahan Lu Bancheng.