Aku pun segera mengulurkan tanganku lagi, tapi lagi- lagi kucing ini menyerangku dengan cakarnya. Aku pun tidak habis akal, aku segera mencari kayu dan sedikit menyisakan dedunan muda di ujungnya. Kini aku punya kayu dengan daun di ujungnya. Aku pun segera mengulurkan kayu itu ke arah kucing, dan menggerak- gerakkannya seperti seseorang yang ingin bermain dengannya.
Kucing itu melihat ke arahku dengan tatapan tajam, ia tidak menghiraukan permainan yang kubuat untuknya. Ia tidak terlihat seperti kucing yang ramah. Aku terus memainkannya, kayu itu bergerak kesana kemari.