Akademi Penyihir Putih.
Cahaya bulan masih bersinar bersama bintang – bintang malam di langit. Angin berhembus menerpa dedaunan dan menjatuhkannya, membawanya pergi dan terjatuh tepat di depan langkah kaki seorang pria yang sedang berjalan menuju rumah. Bulan purnama malam ini sangat lah indah, cahayanya menerangi tempat ini hingga jalan pun dapat terlihat jelas di setiap langkah kaki.
Seorang pria itu tersenyum manis, ia telah kembali dan ia berjalan mengelilingi tempat ini. Langkahnya terhenti di sebuah asrama muridnya. Seorang pria yang memiliki tahta telah menunggunya disini. Seorang pria itu tidak lain adalah guru besar Bai, dan seorang pria yang menunggunya tidak lain adalah Pangeran Kim.
Pangeran Kim mendekati guru Bai, memberi hormat padanya sebagai seorang murid di tempat ini.
"Selamat malam guru" sapanya.
"Malam, Pangeran Kim. Ada apa? Mengapa tidak beristirahat juga? Ini sudah malam, dan besok akan ada banyak kegiatan."