"Ya, aku maafkan. Sekali lagi kamu membuatku kesal, aku akan mundur! Aku serius! Kau tahu sekarang aku sedang berada di posisi yang sulit. Aku harus memilih mengobankan masa depanku untuk kalian, dan untuk Wiku atau membiarkan kalian hidup dalam kesengsaraan dan hukuman saja?"
"Jangan begitu lah, kamu tetap harus menikah",
"Ya, baiklah. Aku akan tetap menikah. Malam ini, kalian tidur disini ya? Temani aku! Aku takut sendirian"
"Ya baiklah, hanya malam ini saja kan?"
"Ya tentu saja, besok malam dan seterusnya aku tidak akan sendirian lagi kok!"
Entah kenapa dua sahabatku tersenyum manis, bahkan Kayora pun sempat ketahuan menyimpan tawa kecilnya. Entah ada yang lucu dari ucapanku tadi sehingga membuat mereka berdua tertawa. Kayora pun mengambil buah pear, dan memakannya.