Aku tidak pernah mencintai dirinya, itulah yang selalu kutegaskan pada wanita cantik yang bersikeras membuatku mencintainya. Meskipun, kami sama sama tahu jika pernikahan yang terjadi antara aku dan dia hanyalah sebatas kontrak.
"Charles Fitzwiliam. Kau ingat denganku bukan?"
"Bagaimana aku bisa melupakanmu, satu satunya orang yang tidak pernah meninggalkanku....sebelumnya,"
.
.
.
"Sudah cukup semua omong kosong mu, Jane. Sampai kapanpun...aku tidak akan mencintaimu lagi,"
Satu satunya hal yang kuharap kan ketika kelulusanku lima tahun lalu adalah agar waktu berhenti meski hanya untuk beberapa saat. Aku berharap setidaknya lelaki 'menyebalkan' itu datang menghampiriku dan meminta maaf.
Aku hanya berharap agar lelaki 'tidak tahu malu' itu berdiri dihadapanku sambil tersenyum penuh penghargaan atas kelulusan kami.
Banyak sekali harapan yang aku miliki hingga pada akhirnya tidak ada satupun yang menjadi kenyataan, Lorent Mahesa, selama tiga puluh enam bulan waktuku untuk mencintaimu setiap harinya. Seumur hidupku waktu yang kumiliki untuk mencintaimu walau dalam kesenyapan.
Aku tidak pernah mencintai dirinya, itulah yang selalu kutegaskan pada wanita cantik yang bersikeras membuatku mencintainya. Meskipun, kami sama sama tahu jika pernikahan yang terjadi antara aku dan dia hanyalah sebatas kontrak.
"Charles Fitzwiliam. Kau ingat denganku bukan?"
"Bagaimana aku bisa melupakanmu, satu satunya orang yang tidak pernah meninggalkanku....sebelumnya,"
.
.
.
"Sudah cukup semua omong kosong mu, Jane. Sampai kapanpun...aku tidak akan mencintaimu lagi,"