Keluarga Hyuuga memiliki pohon ginkgo di belakang rumah besar mereka. Pohon itu menyimpan cerita mistis hingga sekarang, dipercayai sebagai tempat tinggal Dewa.
Pohon ginkgo di rumah keluarga Hyuuga sudah berusia 1500 tahun. Diyakini satu-satunya pohon tertua di dunia. Ginkgo dipagari oleh pagar kayu jati. Rerumputan di sekitar ginkgo ditutupi oleh warna keemasan daunnya yang setiap hari berguguran.
Saat berumur sepuluh tahun, Hinata Hyuuga, putri dari Hiashi Hyuuga menjumpai seorang anak laki-laki duduk di atas ranting raksasa pohon itu. Anak laki-laki itu mengenakan hakama berwarna putih, keesokan harinya kadang dia mengenakan hakama berwarna oranye ataupun kuning. Ketika anak itu masih duduk di ranting besar itu, Hinata mencoba meneliti wajahnya yang terselimuti oleh dedaunan ginkgo yang lebat, tetapi pada akhirnya Hinata tidak mendapatkan apa-apa dari itu.
Suatu hari tiba-tiba dia mendengar suara anak laki-laki itu berbicara untuk pertama kalinya. Suaranya sangat lembut seperti anak perempuan. "Kalau kau ingin bisa berjalan, kau harus menjadi pengantinku."
Kehidupannya sebagai anak tunggal, pewaris tunggal, memegang aset kekayaan dari dua keluarga yang tak terbatas, legal maupun ilegal, membuat Naruto Uzumaki hidup di bawah tekanan bahaya. Ayahnya seorang penerus Klan Gangster terkemuka di Jepang sementara ibunya memiliki silsilah dari era saudagar kaya-raya sejak zaman Perang Dunia I. Ia sebagai seorang cucu dari Ketua Gangster hidup dalam kebebasan penuh morel dan minim moral, sehingga pemuda itu tidak pernah takut dalam bersikap. Naru yakin, dia dilindungi tanpa pengecualian.
Suatu hari, Hinata Hyuuga harus dihadapkan pada masalah usaha orangtuanya, ayahnya memutuskan untuk bunuh diri karena dianggap sebagai biang-keladi gagalnya kemajuan usaha keluarganya. Ibunya dinyatakan sebagai pasien kanker stadium tiga, sebelum kanker itu bertambah tingkat, ia dihadapkan pada biaya yang tidak murah, bekerja, dan memutuskan untuk berhenti menjadi Atlet Karate dilakukannya. Belum lagi, situasi yang membingungkan, adik kembarnya diculik oleh seorang Gangster, dan tidak diketahui keberadaannya. Ia tidak mampu untuk melakukan semuanya sendiri, sampai pada akhirnya, ia menjual diri pada teman sekelasnya, Naruto Uzumaki.
Jika pada akhirnya menjual diri adalah keputusan yang tepat, maka dia akan melakukan demikian.
Hinata lahir dari keluarga yang masih menjunjung budaya patriarki. Segala aspek tentang anak laki-laki diutamakan sementara seorang anak perempuan bagi keluargnya, tidak lebih dari sebuah objek 'mereka sekadar ada'.
Suatu hari, gadis itu mengalami kecelakaan, berakhir buta serta lumpuh pada kedua kakinya. Keluarganya amat terpukul, tetapi mereka kembali mengingat jika seorang anak perempuan tidak begitu penting, gadis itu berakhir dikurung dan mungkin menjadi gadis dari keluarga bangsawan yang tak lagi diurus.
Walaupun keluarganya tidak pernah memberikan sedikit kasih sayang dan rasa iba, Hinata sama-sekali tidak merasa begitu sakit hati, sebab dianggap tetap ada di keluarga itu lebih dari cukup.
Namun seorang laki-laki muncul di toko bunga temannya. Laki-laki itu membawanya pergi ke suatu tempat yang disebut sebagai rumah sesungguhnya. Laki-laki itu pula menunjukkan sebentuk kehidupan yang sesungguhnya dalam arti keluarga, kehangatan, kasih sayang, dan saling melindungi, sementara selama ini, Hinata tidak pernah mendapatkan semua itu dari keluarganya.