Sasaran pertama tobias adalah Benjamin Philippe seorang petugas administrasi yang mengurus bagian pertahanan dan fasilitas publik, Benjamin adalah satu diantara sekian orang yang menghambat langkah Fernando untuk membebaskan lahan di pinggiran sungai yang ingin ia jadikan hutan kota yang bisa dijadikan area bersantai masyarakat.
Benjamin Philippe terkenal sangat mata duitan, dia selalu memuluskan jalan para pengusaha yang berani membayar mahal dirinya. Oleh karena itulah ia menolak proposal yang diajukan Fernando karena Fernando tak memberinya apa-apa, pasalnya Fernando dari awal memang ingin memulai semuanya dengan jalur yang benar tanpa harus melalui bawah tangan.
"Benjamin Philippe, kau berani menyulitkan Tuanku. Urusanmu sekarang denganku," ucap Tobias pelan sambil membuang rokok yang ada di tangannya ke tempat sampah lalu berjalan pelan menuju kediaman Benjamin Philippe.