Winona sangat terganggu oleh perlakuan Tito ini, sehingga dia bergerak tanpa pandang bulu dan menutupi bibirnya. Tito yang gelisah dan sedang membungkuk itu tampak terkejut, tapi dia tidak bergerak atau berkata apa pun. Bahkan jika Winona tidak bisa melihatnya, dia bisa merasakan bahwa Tito sedang cemas.
Winona pun mengambil alih. Dia langsung mencondongkan dirinya ke arah Tito dan dibalas dengan ciuman yang dalam dari pria itu.
Pada saat ini, Ciko hanya bisa bersin di luar gang, "Mengapa kedua orang itu lama sekali di dalam gang? Ini sangat dingin, apa mereka tidak masuk angin?"
Langit benar-benar redup. Dari pintu masuk gang, Ciko hanya bisa melihat keduanya. Kedua orang itu tampak sangat dekat, tapi Ciko tidak bisa melihat apa yang sedang mereka lakukan saat ini.
Setelah Tito menarik bibirnya dari bibir Winona, dia mengangkat tangannya, menyeka sudut bibir merah Winona dengan jarinya. Kemudian, dia menuntunnya keluar dari gang, "Ikuti aku."