Keesokan harinya, di bawah sinar matahari musim hujan yang tertutup oleh awan, udaranya menjadi sangat dingin. Ketika Winona bangun, setelah demam dan banyak minum anggur, tubuhnya terasa sakit dan lemah. Bahkan matanya juga terasa sakit.
Tadi malam banyak hal yang terjadi. Ingatan itu mengalir masuk. Winona minum banyak dan pulang. Dalam kegelapan, dia sepertinya melihat bibinya. Tito juga ada di sana, dan mereka sepertinya berbicara sebentar.
Aku menciummu karena aku menyukaimu.
Pikiran Winona langsung meledak saat mengingat kalimat itu. Tanpa sadar, dia menyentuh bibirnya. Berbagai ingatan yang benar dan salah saling menyatu. Dia tidak bisa mengingat dengan jelas semua yang terjadi kemarin. Dia terus berpikir.
Winona ingat bahwa jari-jari Tito menempel di bibirnya tadi malam, tapi sepertinya itu langsung berubah menjadi sesuatu yang lebih lembut. Panas dan lembut. Tito mencium bibirnya!