Arima merubah arah pandangan matanya kepada orang di sebelah Maya yang menyandang sistem penomoran 5.
Kemudian Arima melihat ke arah seorang pria yang sudah berumur 50-an.
Pria tersebut membungkuk dengan sopan kepada Arima.
"Nama saya itsuwa isami senang bertemu dengan anda."katanya dengan simple.
Arima mengangguk dan merubah Pandangan Arima berubah ke arah seorang wanita yang berumur 30-an tersebut.
Dia adalah seorang wanita glamor yang memiliki rambut coklat lurus dan memakai setelan celana
"Senang bertemu dengan anda Kishou-Sama nama saya Mutsuzuka Atsuko, sangat senang dan terhormat bertemu dengan anda Kishou-sama."kata Atsuko.
Arima mengangguk dan melihat ke arah orang selanjutnya.
"Nama saya Saengusa kouichi, suatu kehormatan bisa bertemu dengan mu apalagi kau adalah idolaku, setelah mendengar cerita dari Sensei Kudo Retsu."kata Kouichi.
Melihat ke arah Kouichi Arima sedikit mengerutkan alisnya dan segera melihat ke arah Retsu kembali.
"Hahaha... Meski untuk sementara tapi Si kembar Yotsuba dan Dirinya sempat kulatih secara pribadi."Kata Retsu di samping.
Setelah mendengar Retsu, Arima tidak menjawab apa-apa dan hanya melihat ke arah mata Retsu yang hitam gelap dengan serius.
Retsu mengangkat sedikit alisnya setelah melihat Arima yang menatapnya terus-menerus.
"Ada apa Arima-kun?."kata Retsu dengan keheranan.
Arima sedikit tersadar dan segera menggelengkan kepalanya.
"Tidak, aku hanya merasakan aura dirinya terasa mirip dengan petinggi-petinggi gendut yang picik itu, mungkin hanya perasaanku saja."Kata Arima.
"Pfu...."Semua orang termasuk Para kepala keluarga, menahan tawa mereka.
Kouichi Saengusa sudah di kenal luas sebagai "rubah" licik, yang di juluki sebagai "Sly Fox" jadi wajar saja ketika Arima membahasnya, banyak orang tidak heran lagi dengan penilaian Arima.
Arima sedikit tersadar ketika beberapa orang menahan tawanya yang berarti penilaian Arima adalah tepat.
Arima melirik ke arah Kudo Retsu meminta konfirmasi, tapi pria tua itu sudah menundukkan kepalanya sambil menghela nafas.
Arima melirik kembali ke Kouichi dan mendecakan lidahnya "Cih!" Dan langsung melirik ke wajah pria selanjutnya.
Kouichi membeku di tempat dengan kesan pertama yang sudah dia kacaukan.
Tadinya Kouichi memperkenalkan dirinya sebagai murid Retsu agar kesempatan lebih besar untuk membangun hubungan dengan Arima.
tapi dia tidak menyangka bahwa intuisi Arima sangat tajam, bahkan dengan sedikit kata-kata, darinya bisa mengetahui kebusukan di dalamnya.
Arima mengabaikan Kouichi dan beralih ke arah seorang pria.
Dia memakai setelan tiga potong tanpa dasi, dan rambutnya berdiri.
"Nama saya Yatsushiro Raizou suatu kehormatan bertemu dengan anda."kata Yatsushiro dengan sopan.
Setelah apa yang terjadi dengan Kouichi, orang-orang di sekitar Arima semakin memandang Arima dengan tidak bermain-main.
Arima mengangguk dengan sopan sebagai balasan.
Lalu pandangan Arima jatuh kepada seorang pria tua berambut putih dan ada tahi lalat di kening sebelah kirinya, Arima tanpa sadar sedikit tersenyum.
"Senang bertemu dan bisa melihat anda kembali Arima-sama, dahulu ketika saya melihat rambut anda saya menginginkannya tapi sekarang setelah menua dan mempunyai rambut ini, saya merasa ingin menarik kata-kata saya."kata Kudou Makoto yang tampak dari kata-katanya adalah penggemar Arima ketika masih muda.
"Heh.. seharusnya umur kita tidak berbeda jauh, sekarang kau sudah melampaui waktu."kata Arima sedikit tersenyum.
Mendengar Arima Makoto hanya bisa menghela nafas sambil tersenyum melihat ke arah Arima.
Arima mengalihkan kepalanya kepada pria terakhir dan menyandang gelar ke-10.
Dia adalah pria berperawakan besar dan kokoh, seperti dinding tak tertembus dan kuat matanya dengan tajam melihat ke arah Arima.
Sedangkan Arima hanya menatapnya dengan santai seakan seperti melihat ke arah orang biasa.
"Senang bertemu dengan anda Kishou-dono nama saya Juumonji Kazuki."kata Kazuki, dia tidak menundukkan kepalanya tapi berbicara dengan sopan kepada Arima.
Arima mengangguk dan melangkah ke depan.
"Senang bertemu dengan kalian semua."Kata Arima lalu melangkah ke belakang kembali, dan melihat ke arah Retsu.
"Jadi sekarang adalah beberapa sesi tanya jawab mengenai kondi anda sekarang Arima-kun dan pertanyaan-pertanyaan tersebut akan di lontarkan oleh kepala keluarga yang ada di hadapan anda."kata Retsu sambil melihat kepada kepala keluarga.
Arima memasukan kedua lengannya ke saku celananya dan mengangguk memberikan persetujuan kepada kepala keluarga.
Retsu yang melihat persetujuan dari Arima segera berbicara."Jika ada yang ingin di tanyakan kepada Arima-dono silahkan."
Yang pertama menyuarakan pertanyaan adalah Yotsuba Maya, dia melangkah selangkah ke depan dan menatap kembali ke arah mata Arima.
Arima yang kebal dengan pesona kecantikan menatap balik ke arah mata Maya yang berwarna ungu gelap disertai dengan tahilalat di bawah mata kirinya.
"Kishou-sama apakah anda memahami, sihir yang membuat anda melompati waktu dan sampai ke masa depan ini."kata Maya.
Mendengar ini Arima menghembuskan nafas sambil menggelengkan kepalanya.
"Pada awalnya seperti yang saya katakan Hoyltsuba-san bahwa, saya bereksperimen dengan sihir teleportasi, tapi terjadi badai yang tidak aku ketahui terbuat dari unsur dan elemen apa, setelah itu semua konsentrasi ku adalah penyelamatan diri, waktu yang di butuhkan dari semua kejadian itu adalah 0.02 Milidetik sebenarnya aku bisa menganalisis apapun, dalam waktu segitu tapi elemen itu sangat aneh dan misterius, bahkan baru kali ini aku merasakan diriku berdiri berdampingan dengan kematian."kata Arima dengan tenang sambil menggaruk dagunya membuktikan pemikiran mendalam.
Orang-orang yang berada di sekeliling mendengarkan pembicaraan Maya dan Arima dengan fokus yang tinggi, tapi segera menghela nafas setelah mendengarkan Arima.
Maya yang juga jatuh ke dalam pemikiran merasa sangat di sayangkan sekali tidak mendapat informasi apapun.
"Yotsuba-san apakah anda memiliki pertanyaan yang lain"Suara Arima membangunkan Maya dan dia segera terkejut, lalu menenangkan dirinya.
"Tidak saya tidak mempunyai apapun untuk ditanyakan, dan juga mohon panggil saya dengan nama depan saya, kishou-sama."kata Maya dengan cepat, menunjukan ketidak nyamanan ketika Arima memanggilnya dengan nama keluarganya.
"Ah.. baiklah Maya-san"Kata Arima.
Seketika ruangan itu di penuhi dengan keheningan.
Orang-orang di ruang tersebut terkejut melihat Maya, dengan santainya berbicara tanpa formalitas kepada Arima di depan orang-orang penting negara.
_____________________________