Jauh di lubuk hati Andin pun terbesit rasa bersalah. Jika memang keputusannya untuk menikahi Andra menyulitkan perasaan pria itu, mungkin semestinya pernikahan mereka memang tidak pernah ada.
"Aku minta maaf bila keputusan yang kubuat menyulitkan dirimu. Sungguh, aku juga tak bermaksud membuatmu terjebak dalam sebuah pernikahan yang sama sekali tidak kamu inginkan," tuturnya. Suara Andin sangat pelan.
Kalimat demi kalimat yang terucap adalah isi hatinya. Setelah mengatakan semua itu, ada sedikit perasaan lega. Mungkin benar bila mereka adalah korban perjodohan. Meski begitu, bukan berarti dua manusia itu tidak memiliki hati dan tak bisa memahami satu sama lain.
Lega sudah perasaan Andin untuk malam ini. Ia melanjutkan tidurnya.
Ia tak menyadari bila sedari tadi Andra tidak tertidur. Pria itu hanya sedang berpura-pura saja.
"Wanita bodoh!" katanya.