```
Di kamar mandi.
Basil Jaak menatap Debby Sutton dengan tampang bengong, tidak mengerti apa maksudnya dengan 'jadilah pacarku'. Dia merasa panik seketika.
Sutton, apa dia ingin membuatku bertanggung jawab?
Jika Sutton benar-benar ingin dia bertanggung jawab, Basil Jaak tentu tidak akan mengelak, tapi bagaimana dengan Xenia Wendleton?
Basil Jaak harus mengakui bahwa dia agak plin-plan, tapi dia tidak bisa menahan diri. Pikirannya benar-benar tidak terkendali, dan secara alami dia teringat pada Xenia Wendleton, gadis yang menarik hati itu.
Debby Sutton menatap Basil Jaak dengan dalam, seolah dia bisa memahami pikirannya, dan menjelaskan lebih lanjut, "Menjadi pacar berarti kamu harus mencintai pacarmu, itu bukan hanya tentang kata-kata."
"Eh…"
Basil Jaak tidak ingin berpura-pura bodoh dengan Debby Sutton lebih lama lagi. Dia menatap cemas dan berkata, "Katakan saja apa yang ingin kamu katakan, bisakah kamu berhenti berputar-putar?"