"Aldo."
Dia pun menoleh ketika mendengar ada seseorang yang menyebut nama nya. Dia lantas menegak kan tubuh nya begitu melihat Ryan dan Vino kini berdiri di hadapan nya.
"Ha--- Hai, Om, Vino."
"Habis dari rumah sakit?" Tanya Ryan.
"Iya, om. Tadi juga sempat ketemu sama Bryan di sana."
"Oh iya, om sampai lupa ada Bryan di sana."
Aldo tersenyum canggung.
"Vino jadi ke rumah sakit buat jenguk Karin atau mau langsun pulang bareng Aldo?"
"Jadi om, tapi aku mau ngobrol sebentar sama pak Aldo. Om dulusn aja, nanti aku nyusul."
Ryan mengangguk sebelum melangkah menjauh dari kedua laki laki itu. Sepeninggal Ryan, Aldo menghembus kan nafas lega. Tadi nya dia sempat berpikir botol bekas yang dia lempar itu mengenal kepala Ryan hingga Ryan dan Vino menghampiri nya, tapi ternyata tidak.
"Saya perlu ngomong sama bapak."
"Panggil nama aja. Kalau perlu panggil lo gue juga ngak papa, ngak perlu pake ngomong saya saya an formal banget."
"Gue mau ngomong sama lo."