Vino melaju cepat di jalanan padat kota Jakarta. Dia tidak peduli dengan suara klakson mobil atau motor yang dia lewati. Bahkan dia tidak peduli, dengan suara teriakan orang orang yang menyumpah kan nya. Yang dia pikir kan sekarang hanya lah Karin. Vino terus mengikuti mobil putih, yang semakin lama semakin jauh di depan nya.
Sampai akhirnya, mobil itu berhasil lepas dari lampu merah. Namun, kini malah Vino lah yang terjebak di lampu merah.
"Ohh shitt." Vino menatap ke arah lampu merah, dia berharap warna nya segera berubah lebih cepat. Dan akhirnya, apa yang Vino tunggu tunggu akhir nya datang. Kini lampu merah telah berubah warna menjadi hijau. Dengan Spontan, Vino langsung melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi. Namun sayang, Vino sudah tertinggal jauh dari mobil dokter Bryan.
Sedangkan di tempat lain, lebih tepat nya di dalam rumah dokter Bryan, Karin sudah sangat emosi melihat sikap dokter Bryan yang sesungguh nya.