aku, shion dan Han Bum pergi mengarah ke WCD . sebenarnya shion menyuruhku pulang saja karena dia mau bicara berdua saja dengan Han Bum, tapi aku berkeras ikut dan lagipula aku lapar sekali, jadinya aku memaksa mereka ke MCD saja. hahaha
kami menempati tepat paling pojok niatnya sih agar tidak berisik. sebenarnya tidak perlu di pojok juga tidak apa apa sih, karena tempat ini sepi lantaran sudah lewat jam makan malam.
aku duduk sedangkan shion dan Han Bum pergi memesan makanan. waw... mereka memang cocok sebagai kakak beradik.
hah! bagaimana bisa cewe tengik tega menghancurkan hubungan keluarga mereka! lalu aku membenamkan kepalaku di lengan ku.
lalu shion kembali diikuti Han Bum di belakangnya. aku melihat nampan yang dibawa shion, isinya hanya 1 porsi Hamburger, 1 porsi kentang goreng, dan 1 soda.
"Mana punyaku?!" tanyaku kepada shion.
"kalau kau mau makan, pesan sendiri." jawabnya.
dasar bule tengik! tega sekali dia tidak memesankan makananku juga..
aku berdiri bersiap untuk berjalan ke konter makanan, tapi Han Bum mencegahku.
"sudah kubelikan. duduk saja." katanya
di nampan yang dibawa Han Bum ada 2 hamburger satu yang single beef dan satu lagi triple beef 1, 2 kentang goreng large , dan 2 soda.
huhuuu.... Han Bum... kaulah memang yang paling mengerti aku! TT.TT mungkin kita di kehidupan lalu adalah keluarga
"jadi kau beli banyak sekali ternyata untuk babi ini?!" tanya shion sambil menunjukku... aku memicingkan mata menatapnya
"apa!? babi?!" aku sudah bersiap maju untuk memukul shion, tapi dia menahan kepalaku dan terus berbicara.
"kupikir kau beli sebanyak itu karena kau sedang puber! untuk apa kau belikan dia?!"
"karena kulihat kau tidak membelikan dia, jadi kubelikan saja. habis dia kelaparan, kau tak lihat wajahnya?" kata Han Bum kepada shion.
aku memberi 100 kiss di imajinasi ku untuk han bum. dia begitu peka. aku harap shion memiliki kepekaan yang tinggi juga
shion menengok ke arahku untuk melihat ekspresiku, lalu aku langsung merubah ekspresiku seperti anak anjing yang memelas.
"aku lapaar...." kataku sambil mengelus perutku
"hentikan itu. menjijikan, aku bisa muntah di wajahmu." kata shion.
dasar sial@lan...
yayaya, terserah saja. aku tak peduli
aku mau duduk di sebelah Han Bum tapi shion memegang tanganku,
"kau mau duduk dimana hah!?"
"di sebelah han bum lah. aku tidak ingin membuat nafsu makan mu hilang karena ada babi seperti ku di sebelah mu!" dan juga karena nampannya ada disana
"duduk disini." shion menarik tanganku sampai aku terduduk di sampingnya.
aku berdiri lagi dan membalas dengan 2 huruf "ga"
tanganku di tarik kencang sehingga mau tak mau aku duduk di bangku itu
jadi aku duduk berdua dengan shion dan menghadap Han Bum yang duduk sendiri.
Han Bum menyerahkan Hamburger dan sodanya kepadaku. aku mengambilnya dan membuka bungkus hamburgernya.
"selamaaat makaaaa-" kataku bersiap2 melahap Hamburger yang sudah berjarak 1 senti dari mulutku.
tapi aku tak berhasil melahapnya karena shion meletakkan tangannya diantara mulutku dan Hamburger itu.
"jangan makan pemberiannya. ini makan punyaku saja!" kata shion.
dasar...dia aneh sekali sih!? masa makan hamburger pemberian Han Bum saja tidak boleh? tadi dia ga mau memesan kan burger untukku ...
dasar aneh... aku menggigit tangan shion yang berada di depan mulutku kuat kuat. lalu aku segera mengelap mulut ku dengan tisue biar steril
"aduh!!!!!!!! apa apaan sih kau ini!"protes shion.
"aku ga mau punya mu... itu single beef" balas ku membawa burger dari han bum ke mulutku. Dan aku baru sadar "Kau cemburu? kau sinting ya?"
" ha! hahaha! ap- apa??! heh! cemburu?! aku tidak cemburu!" jawab shion gugup, tapi bisa kulihat kupingnya memerah. kupingnya selalu memerah bilamana dia merasa malu. kekeke.
"oh ya? kuping mu merah tuh" aku menunjuk dengan dagu ku
"tutup mulutmu!"
"hahahaahahaha!" tiba tiba Han Bum tertawa. ups, untuk sesaat aku lupa Han Bum berada disini... kalo udah main kucing anjing lupa kalo dunia itu bukan milik ber dua
"nani?" tanyaku.
"kalian mesra sekali...hahaha"
"mesra matamu! kau tak lihat kami sedang berantem?!" tanya shion.
"ahaha, sungguh.. kalian mesra sekali.. aku sampai cemburu melihatnya.. hahaha" jawab Han Bum.
entah mengapa walaupun ia tertawa tetapi dari perkataannya terdengar sedih...
eih... aku lupa... Han Bum pernah bilang dia menyukaiku... ya ampun, bagaimana aku bisa lupa!?.... mon maap ni ye awokokok
Karena merasa tidak enak, aku hanya menunduk saja sambil memakan burgerku dalam diam.
"kembali ke topik, kenapa kau tak memberitahuku kalau rubah betina itu menjebakmu?" tanya shion.
Han Bum terdiam sesaat lalu dia berkata, "beberapa kali aku ingin menjelaskannya, tapi teman teman mu itu tak membiarkanku bicara denganmu. dan lagi, sepertinya kau marah sekali..."
"...... yah sudahlah, lain kali kalau ada apa apa kau sebaiknya langsung memberitahu aku. jangan sampai kejadiannya jadi berlarut seperti ini dan menjadi kesalah pahaman diantara kita."
wow shion bisa juga bijaksana... biasanya bejat. give you 1999 applause
"oh iya ada satu lagi... aku akan pulang ke Korea besok.." kata Han Bum
"AP- APA?!" teriakku sampai tersedak burger yang masih berada di dalam mulutku.
"OHOK AHOK OHOK AHOK" sambil menepok nepok dada ku..
"oh ya ampun bodoh sekali!! bagaimana bisa kau terlahir sebagai wanita?!" kata shion.
aku bodo amat. kesedek sampe keluar air mata itu sakit coy
aku segera mencibet minuman terdekat entah itu punya siapa yang aku minum..
"hei itu minum ku" ucap shion
aku menatapnya dan melanjutkan aksi ku lagi
"ciuman tidak langsung" aku menggodanya. lalu aku berdiri dan mengambil sedotan baru, yang bekas ku, ku cabut taroh di samping
setelah itu aku bertanya pada han bum
"Kau mau pulang ke Korea besok??!"
"iya besok...." kata Han Bum.
" kenapa begitu cepat?!" tanya ku lagi
"yah... karena memang urusanku sudah selesai disini. lagipula aku sudah berbaikan dengan shion, tak ada lagi yang benar benar kuinginkan selain ini di kedatanganku ke Jepang. aku senang sekali."
aku dan shion terdiam saja.
'ah masa' hati ku tidak yakin
"hahaha! kalian sedih ya aku pulang secepat ini?! tenang saja, aku akan main kesini lagi kok!" kata Han Bum.
tiba tiba aku teringat,"oh iya, bukankah kau bilang mungkin akan pindah sekolah disini? bagaimana? tidak jadi?"
"oh itu, ya tidak jadi. lagipula itu kan hanya rencana. aku tidak bisa meninggalkan teman teman ku begitu saja di Korea." jawabnya.
"oh...." gumamku kecewa.
"kau besok berangkat jam berapa?" tanya shion
"jam 2 siang." jawab Han Bum.
"aku akan pergi mengantar."
"aku ikut!" kataku sambil mengangkat tanganku keatas.
"ya ampun... sudah, makan makananmu dan jangan berisik!" kata shion.
aku terdiam dan makan dengan tenang
jadi Han Bum akan pulang besok...? kenapa begitu cepat? padahal dia baru saja kembali baikan sama shion.. kenapa dia harus cepat2 pulang...?
aku akan mengantar Han Bum besok dan mengucapkan terima kasih atas segalanya yang dia lakukan padaku.
dan lagi tadi dia sengaja mendatangi Hyori karena dia membelaku.. entah bagaimana caranya dia bisa tahu kalau aku dikeroyok 5 orang.
********************************************************************************
saat ini aku, shion, taiga, Yusuke, dan akamey sedang berada di bandara untuk mengantar Han Bum . aku sedih sekali karena Han Bum harus pulang secepat ini.. TT.TT
"hei, baik2lah disana..." kata shikn sambil menepuk bahu Han Bum.
"ya, hati hatj di jalan.. dan maafkan kami atas selama ini." kata Taiga
"hati hati lah dijalan Han Bum-kun!!" teriak Yusuke.
"aku tak kenal kamu, tapi hati hati ya di jalan." ini komentar manusia planet tak lain tak bukan adalah akame
mereka saling berjabat tangan perpisahan.
dan satu satu nya yang belum mengucapkan perpisahannya hanyalah aku, lalu aku maju dan melangkah ke depan Han Bum sehingga posisi kami sekarang berhadapan.
"hei..." kataku.
"hei...." jawab Han Bum.
"terima kasih atas segalanya..."
"tidak perlu sungkan..."
"tentang itu....." aku mau bicara tentang pengakuan Han Bum padaku yang belum kujawab. tapi ada shion disini sehinggatak mungkin aku ngomong disini.
".... tak perlu kau jawab... tentu saja aku sudah tahu jawabannya.. baik baik lah dengan shion.." jawab Han Bum.
aku melirik shion, sepertinya ia tak mendengar apa yang dikatakan Han Bum karena sedang sibuk memperhatikan anjing penjaga di pintu masuk bandara. untunglah, jadi dia pasti tak akan nanya macam macam
tiba tiba ada perempuan berumur kira kira 39 tahunan berdiri di samping Han Bum. itu pasti ibunya, mata dan bibir mereka mirip.
"hei shion... tidakkah kau mau mengunjungi kami kapan kapam ke Korea? sebenarnya ayahmu merindukanmu, dia selalu menelponku menanyakan keadaanmu saat aku berada di sini. kalau kau segan pergi sendiri,ajak saja teman temanmu..." kata ibu Han Bum kepada shion.
"a- akan kupikirkan lagi.." jawab shion. kupingnya memerah, sepertinya dia senang dengan mendengar bahwa ayahnya merindukannya.
apakah anggapan shion selama ini akan ayahnya yang tak memperhatikannya itu salah?
ya, pasti salah. melihat dia bisa salah paham juga kepada Han Bum.. -_-
ibu Han Bum tersenyum senang atas jawaban Kazuma. ia berbisik kepada Han Bum ," jangan lama lama ya, ibu duluan." dan akhirnya pergi duluan kedalam tempat pemeriksaan karcis.
"nah... aku harus pergi sekarang..." kata Han Bum
"ya. hati-hatilah di jalan" kata kami bergantian.
lalu aku merentangkan tanganku ada niatan untuk memeluk tapi...
"sebelum aku pergi...." Han Bum menarik tanganku untuk membuatku lebih dekat dengannya lalu dia mencium pipiku.
0_0
aku kaget sekali.
"ap-apa apaan kau!?" shion triger.
"hahaha! itu balasan karena kau salah paham kepadaku! sekarang kita impas!" kata Han Bum kepada shion sambil ia berlari ke tempat pemeriksaan karcis.
"cih.. bocah busuk, ku ampuni kali ini lantaran kami impas." gumam shion.
aku masih terbengong karena Han Bum menciumku.. dan posisi tangan ku masih terbuka di udara.. tadi niat nya memberinya pelukan.... tapi... ya begitu dan sebenarnya Han Bum bukan hanya menciumku saja, tapi dia juga berbisik di telingaku,
"terima kasih juga atas semuanya... jangan lupa, aku... menyukaimu...."
oke.. kita rahasiakan hal ini dari shion....
shion trigerr
"KAU HARUS MEMBERSIHKAN PIPIMU ITU DARI RACUN ANAK KENCUR ITU!!"
comment <3 makes author happy
apa kalian menyukai dan menikmati cerita yang tulis?