Masih gemetaran dan belum bernapas dengan baik, Aidan kemudian mengambil ponsel dan ingin menghubungi Arjoona tapi sejenak ia ragu. Namun jarinya akhirnya menekan nomor Arjoona yang diletakkannya di speed dial pertama.
"Joona?" ucapnya lirih
"Ada apa, Aidan?" tanya Joona masih santai. Ia baru saja menidurkan Venus yang baru berusia dua tahun.
"Tolong aku!" ujar Aidan makin mengecilkan suaranya.
Arjoona langsung mengumpulkan teman-temannya begitu mendengar kabar dari Aidan. Ia datang menggunakan jaket palka besar disusul oleh Mars dan Bryan di belakangnya.
"Apa lagi yang sudah dilakukannya!" gerutu Mars kesal.
"Jangan menghakiminya dulu. kita dengar dulu apa penjelasannya," jawab Joona mencoba membuat sahabatnya tenang. Bryan hanya bisa menghela napas dan menggelengkan kepalanya kesal.