Setelah Aidan keluar, Malikha kemudian mencoba berkeliling di dalam rumah kecil itu. Ia belum memeriksa sama sekali setelah masuk. Seperti seorang anak domba yang tersesat, Malikha mencoba melihat dari perapian di depan tempat tidur lalu dapur dan sebuah toilet kecil.
"Kamar mandinya dimana?" gumam Malikha mencari-cari setelah hanya menemukan kotak kecil toilet tanpa tempat untuk mandi. Ia benar-benar seperti berada di alam yang tak dikenal sama sekali.
"Ah, kenapa dia membawaku ke tempat ini?" keluh Malikha lalu duduk di atas ranjang. Ia kemudian bangun kembali setelah melihat bahwa ternyata ranjangnya berdebu. Malikha pun bangun kembali dan menepuk nepuk matrasnya. Akibatnya Malikha sampai terbatuk gara-gara hal tersebut.
"Haa ... seprainya harus dicuci. Ini terlalu banyak debunya!" Malikha beberapa kali terbatuh dan terpaksa harus membersihkannya.
Malikha terpaksa bersih-bersih sebisanya karena ia tidak mungkin berada di rumah kotor seperti itu selama satu minggu.