Di dalam mobil, Aidan kembali tidak memperdulikan Malikha. Ia mendiamkan Malikha sedangkan Malikha bahkan tak berani menoleh sama sekali pada Aidan. Ia hanya melirik dengan ujung mata lalu menunduk lagi. Aidan sendiri lebih memilih untuk melihat pemandangan di luar jendela mobilnya sambil menenangkan dirinya yang hampir saja kelepasan mencium Malikha tadi.
Namun hasrat yang tak tersalurkan itu sebenarnya malah makin membuat Aidan uring-uringan. Terlebih ternyata atasan Malikha adalah pria tampan yang sangat menarik. Rasa marah, kesal, gairah dan cemburu bercampur jadi satu membuat Aidan makin tak bisa mengendalikan marahnya.
Sehingga ketika tiba di apartemen, Aidan langsung menarik tangan Malikha untuk masuk ke dalam bangunan apartemen melalui lobi seperti biasa. Yang tidak biasa adalah pergelangan tangan Malikha ditarik oleh Aidan dari lift sampai ke apartemen mereka.