Hari ini SMA Kyungji kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya. Setelah tiga hari berlibur akibat insiden kemarin, Sky melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas dan mendapati Casey beserta teman-temannya sedang menatap dirinya
Sky menaikan sebelah alisnya sebentar kemudian berjalan sambil menyelipkan rambutnya ke belakang daun telinga.
Sky merasakan perasaan tidak enak begitu ia duduk di bangkunya sambil melepas tas ransel nya, ia melirik ke arah Casey dan teman-temannya yang sedang berjalan mendekatinya lalu mereka berempat mengelilingi meja Sky.
Sky menatap Casey yang sedang duduk di kursi depannya dengan tatapan tak bersahabat. Ia memperhatikan gerak-gerik malas Casey, "Setelah melihat profile mu, kami telah berdiskusi dan setuju untuk membuatmu bergabung ke geng kami. Apa kau mau?" tanya Casey sambil menguap lalu memperhatikan kuku kukunya
Sky melirik ke arah lain, menatap Casey kembali dan tersenyum kecut. Gadis itu bersandar pada bangku nya kemudian melipat kedua tangan di dada, "Apa kau serius? Lebih baik aku pindah sekolah daripada bergabung dengan geng abal-abal milik kalian" ucap Sky ketus
Anggota inti Royal Queen terpelongo dan menggeleng menatap tidak percaya ke arah Sky yang baru saja menolak secara mentah-mentah mengenai ajakan gabung di geng mereka.
Joy berpikir, ada banyak kakak kelas dan teman seangkatan mereka yang begitu memuji-muji Royal Queen, bahkan mereka sampai mengemis-ngemis demi dapat bergabung dengan RQ
Namun kali ini, Sky? Gadis anak konglomerat itu menolak tanpa berpikir dua kali, di hadapan para murid-murid yang juga sedang live di instagram. Ada yang merekam kejadian saat ini demi mendapatkan ketenaran, memfoto, dan live layaknya situasi ini akan membuat mereka tenar parah.
Casey berdiri lalu menatap Sky dengan pandangan tak percaya. "Hei! Sudah menolak berani sekali kau mengatai geng kami 'Geng abal-abal'?! Apa kau gila?!" ujar Casey marah, tak terima RQ di ejek oleh Sky
Sky mengedikkan bahunya acuh tak acuh lalu berdiri. Sky menangkap pergerakan kaki Casey yang ingin menyandungnya, namun karena Sky sudah lebih dulu mengetahuinya, Sky menyilangkan kakinya membuat Casey hampir terjatuh. Beruntung gadis itu ditolong oleh Irene dan Grace
"Nona Casey. Seharusnya kau malu saat ini, kau pikir kau lebih hebat dari diriku?" ujar Sky lalu melangkah pergi menuju ke tempat duduk Charlotte dan Lottie, si kembar dua yang terletak di depan meja guru.
Ia bergabung dengan kedua gadis itu, mengabaikan tatapan kagum dari murid-murid lainnya. Entah sejak kapan depan kelas mereka sudah dikelilingi dengan murid-murid yang memasangkan ponsel dan kepala masing-masing di jendela.
Sky menatap miris mengetahui keadaan sekolah ini. Benar-benar menjijikan.
•••
Saat ini Sky sedang berada di tempat duduknya, dengan dikelilingi oleh anggota RQ di sekitarnya. Mungkin karena dendam dirinya mengatai geng mereka tadi, Casey memutuskan untuk menyuruh anggota RQ duduk mengelilingi Sky, pikirnya agar lebih mudah untuk menjatuhkan gadis itu namun nyatanya Sky lebih dari yang mereka duga
Beatrice masuk dengan diiringi oleh siswi baru. Sky menatap terkejut ke arah siswi itu karena ia mengetahui dengan jelas siapa gadis itu.
"Mulai hari ini kalian mendapatkan teman baru, silahkan perkenalkan dirimu" ujar Beatrice
Dengan senyuman riangnya, Lisa mulai memperkenalkan dirinya. "Halo, namaku Lisa murid pindahan dari Sekolah Internasional Thailand. Senang bertemu dengan kalian" ujarnya sambil membungkuk yang dibalas tepukan tangan oleh para murid termasuk Sky
"Sekarang Lisa, kau boleh duduk di... Tunggu, mengapa bangku depan kosong? Bukankah ada lima anak disini?" menyadari adanya lima bangku kosong pada barisan depan dan kedua membuat Beatrice menjadi bingung, siapa yang pindah?
Sky berdehem kemudian mengangkat tangannya. Membuat Grace yang berada di belakangnya menatap Sjy heran, "Miss, kelima murid pengisi bangku di depan yang anda cari ada disini. Murid pertama berada di depanku, kedua di samping kiriku, ketiga di depan samping kiriku, keempat di samping kananku, dan kelima di belakangku"
Beatrice menatapi satu-satu murid yang disebutkan oleh Sky posisinya kemudian mengangguk, "Sky mendapat point tambahan. Untuk kelima murid tadi mendapatkan pengurangan point dan kembalilah ke tempat duduk asal kalian"
Mendengar hal itu membuat Casey menoleh ke belakang kemudian menatap Sky kesal sekaligus mengkode bahwa istirahat nanti ia tidak akan selamat. Sky hanya diam sambil menatapnya tajam, setelah mereka kembali pada tempat duduknya, Beatrice menyuruh Lisa untuk duduk di belakang Sky yang disambut baik oleh gadis itu
Sky menoleh ke belakang kemudian berkata, "Kau tidak bilang bahwa kau akan pindah ke sekolah ini" bisik Sky pelan
"Maaf, aku lupa" balas Lisa. Kemudian mereka berdua tertawa kecil, Casey menyaksikan semua kejadian itu, raut wajahnya mulai terlihat mencurigakan
•••
Istirahat, Sky dan Lisa sedang berada di cafetaria. Mereka berdua tampak sedang bercanda sambil menikmati makanan masing-masing, namun tiba-tiba Casey dan anggota RQ lainnya, berjumlah sepuluh datang menghampiri meja mereka, membuat para murid waswas memasang kamera mereka, menunggu sebuah kejadian seperti tadi pagi terulang kembali
Sky yang menyadari hal itu segera menoleh menatap Casey ketus. "Apa maumu?"
"Tidak ada. Aku hanya menyampaikan pesan dari Miss Beatrice, katanya Lisa di panggil ke gudang untuk diuji keterampilan nya" ujar Casey santai.
Lisa menatap Sky dan Casey secara bergantian. "Benarkah? Jika begitu aku harus pergi seka-"
"Kau yakin bahwa Miss Beatrice memanggilnya ke gudang? Untuk uji keterampilan?" tanya Sky sambil menghadangkan tangannya ke Lisa yang hampir beranjak dari tempat duduknya
"Sky, apa yang kau lakukan? Miss Beatrice bisa marah jika aku tidak segera berada di sana" ujar Lisa mencoba menyuruh Sky untuk membiarkannya pergi
Sky menatap ke arah Lisa. "Apa itu masuk akal? Ke gudang untuk di uji keterampilan nya?"
Casey mengangguk kemudian berpikir bahwa Sky tidak sebodoh yang ia kira. Gadis itu cukup cerdas untuk di bohongi dan kemungkinan besar ia cukup bahaya, namun karena dibutakan oleh dendam Casey berniat membalas dendam melalui Lisa.
"Jika begitu aku akan ikut ke gudang" final Sky
Casey menaikkan sebelah alisnya. "Ya, aku tidak melarang. Lebih baik kau pergi sekarang"
"Ayo" ajak Lisa. Gadis itu berjalan mendahului Sky yang baru berdiri dari duduknya dan menatap Casey sinis, kemudian dia berjalan sambil menabrak bahu Casey cukup kencang membuat sang empu tambah geram
Di sisi lain, di Rumah Sky. Tampak seorang paranormal muda tengah duduk di kamar rahasia keluarga Sky bersama dengan ayah Sky. Mereka berdua sedang melakukan sebuah ritual dengan tiga lilin di tengahnya, sang paranormal duduk di depan lilin dengan dialasi karpet merah
Mulutnya bergerak mengucapkan mantra, matanya terpejam. Sesekali keningnya mengerut menandakan sesuatu yang tidak baik akan segera terjadi, tiba-tiba mata paranormal tersebut terbuka, ia terkejut melihat apa yang telah dilihat olehnya
Ayah Sky yang menyadari raut wajah khawatir dari sang paranormal segera bertanya. "Ada apa?"
"Aku menemukan sesuatu yang tidak bagus" jawab paranormal
"Beri tahu aku!" ujarnya karena ini menyangkut nyawa putrinya
"Putrimu itu, Skylar nyawanya tenfah terancam"
Mendengar jawaban dari sang paranormal membuat pria paruh baya itu membulatkan matanya terkejut.
•••
Sementara itu Sky sedang berjalan menuju ke gudang bersama dengan Lisa. Keduanya tampak ceria sambil saling berbagi cerita, begitu tiba di depan gudang mereka terdiam menatap gudang yang tampak sangat usang itu.
Baru saja Sky ingin melangkah masuk ke dalamnya tiba-tiba Lisa menahan tangannya, "Sky, kurasa kau benar tentang mereka yang ingin mengerjai kita. Lagi pula mana mungkin Miss Beatrice menyuruhku untuk melakukan uji keterampilan di gudang ini"
Sky menoleh ke arah Lisa yang tampak cemas. Gadis itu tersenyum, "Kurasa aku harus mengeceknya, kau tunggu disini ya?"
Pintu gudang yang usang dan tampak menyeramkan itu terbuka, menampilkan Daisy Chou dengan wajah misterius nya. Gadis berdarah china itu adalah salah satu anggota RQ atau bisa juga disebut ketua RQ terdahulu, ia tersenyum misterius ketika melihat Sky berada di depan gerbang, perlahan ia melangkahkan kakinya ke arah Sky dan berhenti sekejap
"Ingin masuk ke dalam?" tanya nya pada Sky.
Sky mengisyaratkan Lisa untuk mundur beberapa langkah. Daisy yang melihat hal itu tertawa kecil kemudian berkata, "Aku baru saja selesai membersihkan gudang, tadi aku di hukum oleh guru botak itu"
Walaupun sudah mendengar penjelasan dari Daisy yang dapat mengurangi sedikit kecurigaan di hatinya, entah kenapa Sky tetap merasa bahwa Daisy ini sedikit bahaya, ditambah kakak kelasnya itu pernah merisak Yvonne.
"Jangan takut dan waktumu akan tiba"
Perkataan Daisy kali ini membuat Sky mengerutkan dahinya bingung. Kenapa kakak kelasnya ini mengatakan hal yang membingungkan? Apa tidak bisa to the point saja? Sky tidak mau memusingkan hal yang tidak berguna seperti ini
"Apa maksudmu dengan 'waktumu akan tiba'?"
"Maksudku, waktu bagi mu untuk melakukan hukuman sama seperti ku akan tiba. Jangan khawatir, hanya murid-murid tertentu yang bisa mendapatkan nya"
Tanpa mengatkan sepatah kata lagi, Daisy berjalan anggun meninggalkan Sky yang menatapnya aneh. "Sinting" gumam Sky yang dibalas toyoran kepala oleh Lisa.
"Hei, jangan begitu. Dia kakak tingkat kita bukan? Kau harusnya sopan" omel Lisa
Sky menatap malas ke arah Lisa. "Bisakah kau tidak menoyorku? Rasanya kepalaku akan lepas jika kau terus-terusan menoyorku dari tadi pagi"
Sedangkan Lisa hanya menampilkan cengirannya kemudian mendorong pundak Sky untuk masuk ke dalam gudang. Sky yang merada di dorong oleh Lisa segera menatap heran ke arah gadis itu, "Ada apa?"
"Aku tidak berani masuk ke sana duluan karena tampilannya menyeramkan. Bagaimana jika kau duluan saja yang masuk?"
Sky mendengus kesal mendengar perkataan Lisa kemudian matanya memandang lekat-lekat luar gudang itu. Ia menghela nafasnya masar dan mulai melangkahkan kakinya pelan masuk ke gudang. Sementara itu, Lisa berjalan di belakangnya dengan menjijit, mengekori gadis itu dan percaya bahwa langkah kaki Sky akan membawa keberuntungan baginya
To Be Continue...