ดาวน์โหลดแอป
100% The Journey of Magnificent Hunter / Chapter 8: Sama Sekali Ini Bukanlah Harus dirimu Lakukan

บท 8: Sama Sekali Ini Bukanlah Harus dirimu Lakukan

Zero membutuhkan sebuah pemanasan terlebih dahulu sebelum menjawab ucapan tersebut.

"Ya, mungkin kau benar, namun aku di sini akan lebih baik menjadi seorang yang memiliki kehidupan yang berada dalam keadaan yang tenang! Kesendirian adalah hal yang paling menyenangkan!"

Azura terdiam, sebuah ketulusan dari ucapan Zero benar-benar membuat dirinya kagum. Dia menyaksikan Zero seperti orang yang baru saja mendapatkan kebebasan, namun ada sebuah kontradiksi yang tidak bisa dirinya ungkapkan.

"Begitu ya, kau pasti adalah orang hebat yang mampu hidup sendirian di tempat seperti ini!"

"Heahahaaha... kau ini bicara apa? Aku ini tidak lebih hanya makhluk biasa, di sini aku hanya melakukan apa yang bisa diriku lakukan, aku ini tidak lebih dari makhluk biasa yang kapan saja akan mati! Mungkin aku bukanlah orang yang akan mampu memberikan perubahan pada siapa saja, namun mengubah diri kita sendiri adalah hal yang penting! Aku lihat kalau kau sendiri juga sepertinya adalah orang yang terbiasa hidup sendirian!"

"Ya, aku ini hidup sendirian sejak umur 12 tahun! Beberapa orang memberikan makanan kepadaku untuk bertahan hidup, namun aku tidak terlalu mendapatkan kebahagiaan, di sini aku hanya seorang pemuda yang bodoh dan tidak bisa apa-apa!" Mata Azura memancarkan sebuah kemarahan yang begitu dalam.

"Heh... kau tidak perlu merasa bersedih seperti itu! Di dunia ini ada banyak cara untuk dirimu menjadi orang yang lebih hebat lagi! Jangan hanya sebuah perkara kecil kau akan menyerah, seorang pria akan memiliki berbagai macam cara untuk menjadi lebih baik lagi! Tidak perlu terburu-buru, kau pasti akan mampu menjadi lebih hebat, tapi ini tidak akan mudah, jalan yang akan kau lewati begitu terjal! Setiap saat dirimu harus bersiap akan segala hal buruk yang berkemungkinan terjadi, tidak akan ada yang mampu menyelamatkan dirimu, hanya dirimu saja yang harus bertindak!"

Ucapan itu langsung tertanam di dalam pikiran Azura, dengan apa yang dikatakan oleh Zero sudah menjadi sebuah tombak untuk Azura menjadi lebih baik lagi.

Besok harinya....

Tidak ada yang berubah, hari itu kembali Azura melakukan latihan fisik. Tubuhnya terus memberikan sebuah rasa nyeri terutama di lengan kirinya yang berasal dari luka pertarungan kemarin.

"Aku tidak boleh menyerah, rasa sakit ini pasti akan berganti menjadi sebuah kebanggaan yang akan diriku dapatkan!" Azura terus memotong kayu dengan brutal.

"Hehehe...." Zero bersedekap dengan sebuah senyuman di bibirnya. "Dia itu memang adalah pemuda yang bersemangat, aku rasa memang dia akan menjadi orang yang hebat!"

Setelah beberapa hari melakukan latihan tanpa henti, Zero memutuskan untuk mengajak Azura ke sebuah tempat.

"Huh? Kita ini ada di mana?"

"Kita akan pergi ke Kota Dondruma!"

"Dondruma?"

"Ya, di sana kau pasti akan menyukainya, tempat itu memiliki banyak hal yang tidak akan membuat dirimu bosan!"

Azura memegangi dagunya, dia paham kalau Dondruma berada di dekat desa Jumbo yang merupakan desa tempat tinggalnya.

"Ada apa? Apakah kau merasa ragu kalau diajak ke sana?"

Azura mengangkat pandangan matanya. "Tidak, lagi pula kita sudah terlanjur berangkat!" Azura berpikir tidak apa sekali-kali dirinya pergi mengunjungi area lain, dirinya juga sudah bosan hanya menyaksikan wajah Zero setiap harinya.

Penduduk di sana benar-benar ramai, banyak hunter yang datang ke kota tersebut. Dondruma dianggap sebagai kota yang menyediakan banyak quest untuk hunter, dengan kualitas yang tinggi tentu akan menarik perhatian semua orang.

"Semuanya tetap seperti biasanya, di sini banyak sekali orang yang memiliki kegembiraan!"

Mereka berhenti di depan sebuah toko, sudah begitu jelas kalau toko itu merupakan tempat untuk membuat armor dan senjata.

"Ada apa?" tanya seorang pria dengan nada tegas.

"Aku ingin kau membuat pedang ini menjadi lebih baik!"

Azura meletakkan Gs miliknya di atas meja, Iron Sword yang terlihat cukup tajam. Namun, di mata para Blacksmith, Gs tersebut sudah cukup tumpul.

"Hmm... apa ini hanya untuk upgrade saja?"

"Ya, kalau untuk bahannya aku sudah membawa ini!" Zero memberikan satu kantung berukuran tangan orang dewasa.

Mata pemilik toko langsung menjadi kaget menyaksikan isi dari kantung tersebut.

"I-Ini... baiklah! Aku akan melakukan upgrade ini, tapi membutuhkan waktu!"

"Berapa lama?"

"Sekitar 3 sampai 4 hari, ini tidak terlalu sulit, namun akibat banyaknya orderan tentunya akan menghambat cara kerja kami di sini!"

"Begitu ya!"

Usai ucapan tersebut, Zero dan Azura mencari beberapa bahan untuk dibeli. Zero memiliki uang dengan menjual berbagai macam item yang dirinya temukan selama menjelajah, tidak terikat dengan quest dan bisa menjual semuanya sesuka hati, ini benar-benar menggambarkan kalau Zero adalah Hunter yang memiliki kebebasan yang begitu tinggi.

Azura menjadi cukup kagum dengan Zero yang bisa hidup tanpa harus terikat oleh apa pun.

Mereka langsung meletakkan barang-barang yang sudah dibeli pada dapur.

"Dengan benda sebanyak ini, akan kau lakukan untuk apa?"

"Tidak ada, aku hanya ingin membelinya sebagai persediaan makanan kita saja!"

"Mengejutkan sekali, aku kira kau tidak akan pernah membeli sesuatu terhadap daerah lain, bukankah akan lebih baik kalau kau mencari makanan dari alam saja!" Azura merasa heran dengan sikap Zero memang sejauh ini dirinya masih tidak begitu memahami apa yang ada di dalam pikiran Zero.

"Kenapa? Apakah kau ingin menganggap aku ini aneh?"

"Ya, kau sangat aneh!"

"Bisakah kau berhenti memberikan tatapan seperti itu kepadaku?" Tubuh Zero merasa merinding menyaksikan sorotan mata Azura yang tajam dengan kedua kelopak mata yang menurun setengah.

"Sudahlah, aku tidak tahu apa alasanmu itu! Tapi, aku merasa ini sudah merupakan hal yang cukup baik dalam membalas apa yang telah dirimu lakukan kepadaku!" Azura membalikkan badannya dengan sebuah senyuman yang terukir, ini hanya terjadi beberapa detik saja sampai semuanya berubah kembali ke dalam fase serius. "Aku akan melakukan latihan kembali!"

Mulai kaki Azura melangkah yang akhirnya membuat Zero sendirian di dalam ruangan tersebut.

"Hehehe... dasar, pemuda itu selalu saja memiliki sebuah keseriusan yang sangat tinggi! Aku yakin kalau kau akan mampu menjadi orang dengan kemampuan yang hebat! Di sini dirimu hanya perlu menunggu hal itu sampai benar-benar terjadi!"

Azura berdiri menatap matahari. "Hari ini hanya sebuah permulaan saja, masih terlalu panjang jalan yang akan aku lalui!"

Dengan begini Azura akan melakukan latihan yang begitu melelahkan, namun dirinya tidak memiliki hasrat untuk menyerah. Di sini dirinya tidak memiliki sebuah kata untuk menyerah, dengan sebuah keinginan yang begitu dalam Azura terus memacu tubuhnya untuk menjadi lebih baik lagi.

Setelah lama berlatih, tubuh Azura mengalami kelelahan yang mengakibatkan untuk bergerak saja sangat sakit.

___To Be Continued__


next chapter
Load failed, please RETRY

ตอนใหม่กำลังมาในเร็วๆ นี้ เขียนรีวิว

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C8
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ