ดาวน์โหลดแอป
26.64% The Fleeing Chaos Demon / Chapter 75: Kiamat 5

บท 75: Kiamat 5

Sosok asli Asheel ternyata adalah yang penampilan yang selalu digunakannya selama ini, dan mereka bahkan sering melihatnya. Sebenarnya berita itu sangat mengejutkan bagi mereka.

Penampilannya yang selama ini Asheel gunakan; rambut hitam panjang, perawakan yang berotot dan tinggi, serta selalu mengenakan kain tipis untuk pakaiannya.

Tentu saja tanpa tato yang tercetak ditubuhnya, dan mereka tahu tentang itu. Asheel memasang tato ditubuhnya tepat setelah mereka semua pindah ke dunia ini.

Apa alasan Asheel memasang tato? Yah, itu untuk gaya. Lagipula, dia sering mencoba hal baru pada penampilannya. Tato itu juga dibuat menggunakan sihir, yang membuatnya bisa dihapus kapan saja.

Para Guardian Floor dan Diablo menenangkan diri setelah keluar dari keterkejutan mereka. Mereka selalu mengira jika wujud asli Asheel akan sangat mengagumkan dan mendominasi.

Tapi ternyata tidak seperti itu.

"Yah, jika Asheel mengaktifkan aura Dewa-nya, penampilannya akan lebih menakjubkan. Tapi ini adalah dunia fana, dunia ini tidak bisa menahan aura Dewa dari alam yang lebih tinggi. Dewa-dewa didunia ini sangat palsu dan sama sekali tidak bisa dibandingkan dengannya."

Sera berbicara lagi tapi kali ini mempunyai kebanggaan dalam nadanya, yang membuat semua orang fokus padanya. Dia lalu melanjutkan:

"Apa yang ada dipikiran kalian sebelumnya tentang sosok asli Asheel sebenarnya juga tidak salah. Penampilan asli yang aku sebutkan sebelumnya hanyalah sosok humanoidnya. Sosoknya sendiri tidak tetap, dia bisa menjadi apa saja dan bisa menjadi siapa saja." Sera berkata tanpa memandang mereka karena semua fokusnya ada pada Asheel saat ini.

Dia lalu melanjutkan, "Yah, anggap saja mirip dengan Ophis. Dia yang juga terlahir alami, diberikan wujud tetap oleh Ayahku. Asheel juga begitu, dia diberi nama, wujud tetap, dan gender olehnya. Itu terjadi dulu sekali, tidak, itu terjadi tepat setelah Asheel tercipta dari kekacauan, yang saat itu bahkan aku belum lahir."

Mereka yang mendengar perkataan Sera menjadi terdiam. Hingga salah satu orang memecah kesunyian dengan bertanya:

"L-lalu, Sera-sama. B-bagaimana dengan penampilan yang digunakan oleh Asheel-sama saat ini?" Mare yang selama ini diam dan juga malu-malu berani bertanya pada Sera.

Mereka semua juga menatap Sera dengan penasaran. Sebagai bawahan kepercayaannya, mereka juga ingin tahu lebih tentang Asheel.

Sera hanya menghela nafas setelah itu. Rambutnya yang seputih salju menari dengan liar tertiup angin, pakaiannya juga berkibar, membuat sosoknya sangat menakjubkan saat ini.

"Sosok Chaos Demon itu juga berasal dari penampilan yang selama ini kalian lihat. Itu adalah penampilannya saat dia masih menjadi Penguasa para Iblis di bagian terdalam Abyss. Hanya saja, karena itu adalah Dunia Iblis, Asheel membuat tanduk dikepalanya dan juga mengubah telinganya menjadi lebih runcing, yang penampilan itu adalah penampilan seorang Iblis didunia itu. Alasan kulitnya menjadi lebih gelap dan rambutnya memutih adalah karena dia terlalu lama tinggal di tempat yang tidak sehat itu."

Sera menarik napas setelah mengatakan itu, lalu mengalihkan fokusnya pada Asheel sekali lagi. Tidak, sejak awal dia sudah dalam fokus penuh pada Asheel kalau-kalau terjadi hal yang tidak terduga mengingat keadaannya saat ini.

Mereka semua yang mendengarnya menjadi terdiam sekali lagi dan tercerahkan oleh cerita itu. Tapi sebelum mereka bisa bertanya lebih jauh, sebuah tawa gila terdengar di telinga mereka.

...

"Fuhahahahahaha! Dia sudah gila! Seperti yang diharapkan dari saudaraku, dia benar-benar tahu cara membuat kekacauan!" Asheel tertawa terbahak-bahak karena apa yang akan dilakukan Great Red selanjutnya akan mempengaruhi seluruh dunia.

Ophis hanya memiringkan kepalanya dengan bingung, tapi tidak repot-repot bertanya.

Mereka berdua bisa melihat raungan Great Red yang menghasilkan gelombang merah yang menyebar ke segala arah.

Segera, gelombang kedua muncul dari raungan Great Red sekali lagi. Gelombang itu sangat padat ketika melewati semua hal tidak peduli apapun itu. Tapi, gelombang itu tidak bisa mempengaruhi kelompok yang sedang bersama Sera. Hal itu juga berlaku pada Azazel yang kondisinya saat ini sudah seperti mayat.

Gelombang ketiga dan seterusnya terus memancar dan itu segera menyelimuti seluruh dunia.

...

Di London.

Kota ini sangat ramai seperti biasanya, tapi di pagi hari yang nyaman ini, tiba-tiba terjadi sebuah bencana besar yang tidak hanya terjadi disini, tapi juga daerah disekitarnya.

Seperti wilayah lain, daerah ini juga mengalami bencana alam yang mengerikan seperti angin topan, gempa bumi, bahkan tsunami.

Banyak orang panik dan mengira akhir dunia sudah dekat. Mereka semua berdoa kepada Tuhan dan berharap untuk keselamatan. Tapi itu sia-sia karena Tuhan telah mati.

Akibatnya, masyarakat dipenuhi kegelisahan karena banyaknya orang yang kehilangan nyawanya. Pemerintah juga tidak berdaya karena tidak peduli betapa kuatnya mereka di masyarakat, mereka tidak bisa melawan alam, apalagi saat alam sudah marah.

Bisa dibilang, kondisi masyarakat saat ini sangat mengenaskan karena bangunan dan tanah telah terbelah dan menjadi puing-puing. Banyak orang menjadi tunawisma dan karena itu menyebabkan jumlah pengungsi meningkat.

Berdengung!

Gelombang merah tiba-tiba menyapu seluruh London, dan gelombang itu membuat suara berdengung yang sangat nyaman di otak. Dalam sekejap, mata semua orang menjadi kosong.

Ya, seolah-olah semua manusia saat ini sedang dikendalikan oleh sesuatu karena mereka semua tiba-tiba berdiri dan mata mereka menjadi merah, mereka juga menggumamkan hal-hal yang tidak jelas.

Itu semua terjadi begitu tiba-tiba dan penyebabnya hanyalah gelombang merah yang menyapu seluruh wilayah ini sebelumnya.

Orang-orang menjadi seperti zombie karena tatapan mereka menjadi kosong dan hanya menatap langit yang saat ini berwarna merah. Hal itu membuat penduduk supernatural yang tidak terpengaruh oleh efek gelombang menjadi bingung.

Dan segera, Surga, Dunia Bawah, dan beberapa alam lain juga dilewati oleh gelombang, tapi hal itu sama sekali tidak memengaruhi mereka.

Fenomena itu terjadi diseluruh dunia, karena semua manusia saat ini bertingkah seperti zombie yang hanya berdiri dan menatap langit merah.

Tapi, beberapa powerhouse yang menyadari peristiwa ini menjadi gelisah karena mereka tahu makhluk apa yang bisa membuat dampak seperti ini.

Great Red.

Nama Great Red dan Ophis tercatat dalam Buku Alkitab Injil dan karena itu, mereka tahu jika hanya Great Red yang bisa membuat fenomena seperti ini berdasarkan legenda dan mitologinya.

Itu semua membuat mereka takut dan menghubung-hubungkan tekanan mengerikan dan semua bencana alam yang terjadi sebelumnya dengannya.

Segera, mereka membuat spekulasi jika tekanan itu terjadi sebelumnya karena bentrokan dua makhluk sekelas Dewa Naga yang terjadi di Dunia Manusia.

Hal itu membuat mereka terkejut karena biasanya, Ophis dan Great Red hanya membuat bentrokan di Celah Dimensi yang sama sekali tidak memengaruhi alam lain.

Spekulasi itu hanya membuat semua penduduk supernatural semakin gelisah.

Mereka sama sekali tidak mengetahui pihak ketiga yang menyebabkan semua ini terjadi.

...

"Apa yang dia lakukan?" Ophis akhirnya bertanya dengan bingung saat melihat Great Red.

Dia bertanya karena Great Red berada di kondisi yang sangat aneh. Banyak partikel putih kecil yang terlihat seperti debu mengkilap jatuh mengelilingi tubuh Great Red.

Ophis tidak tahu apa yang terjadi jadi dia bertanya pada Asheel. Tidak, dia sebenarnya tahu tapi ingin Asheel mengonfirmasi tebakannya.

"Kekuatan iman..." Asheel hanya mengeluarkan kata-kata itu.

Ophis mengangguk karena tebakannya benar.

"Dia menggunakan kekuatan mimpinya untuk memengaruhi semua makhluk diseluruh dunia untuk menyembahnya. Dia tahu jika dia tidak bisa melawanku, jadi dia membuat langkah cerdas ini. Yah, ini semakin menarik."

Great Red bahkan tidak berusaha berjuang melawan Asheel terlebih dahulu dan langsung memilih untuk menggunakan kekuatannya yang bisa membuat dirinya lebih kuat.

Asheel yang sejak awal bisa menghentikan langkah Great Red, memilih untuk tidak menghentikannya.

Karena apa?

Itu karena apa yang dilakukan Great Red saat ini akan membuat kekacauan di seluruh dunia, tidak peduli apakah itu dunia orang normal ataupun supernatural.

Kecenderungan Chaos-nya membuatnya ingin tahu akibat tindakan Great Red, dan karena itu dia tidak menghentikannya.

"Kekuatan imannya bahkan menjadi lebih kuat daripada makhluk saleh itu...." kata Ophis setelah melihat kondisi Great Red saat ini.

"Makhluk saleh?" Asheel lalu bertanya dengan penasaran, "Siapa itu?"

"Orang bercahaya itu, yang menahan Beast." Ophis yang sejak awal tidak bisa dipahami oleh makhluk normal, kata-katanya juga tidak normal karena membutuhkan waktu untuk memahaminya.

Tapi lawan bicaranya sejak awal dilahirkan dengan kecerdasan yang tinggi, hanya saja agak malas.

"Menahan Beast?" Asheel menjadi merenung saat menangkupkan tangannya di dagu. "Mungkinkah.....?"

Ophis yang melihat ekspresi Asheel kemudian mengangguk, "Ya."

"Jadi itu Tuhan didunia ini...." Asheel yang tebakannya benar menjadi merenung sekali lagi.

"Apakah dia mati karena Beast?" Dia bertanya pada Ophis.

"Tidak," Ophis menjawab.

"Lalu?"

"Dia mati karena perang yang disebabkan olehku dan Baka-red."

"...." Asheel menggerakkan bibirnya dan menjadi tidak bisa berkata-kata.


ความคิดของผู้สร้าง
Nobbu Nobbu

Apapun yang tertulis di novel ini mungkin saja tidak benar.

Thx

next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C75
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ