บท 8: Usil (part 2)
"Triingg". Nada dering pesan dari handphoneku berbunyi pagi-pagi. Segera aku memeriksanya dengan mata yang masih enggan untuk terbuka, aku mengambil handphone yang berada di atas meja tidur, di sebelah kananku. Aku melihat masih pukul 04.12 pagi di layar handphone, namun aku masih tak sanggup untuk membuka mataku untuk membaca pesan yang masuk. Aku memejamkan mata beberapa menit sebelum aku benar-benar terbangun dari tidurku.
" Tumben, gak seperti biasanya.. ada pesan yang masuk sepagi ini... siapa sih yang kirim pesan pagi-pagi? Gak tau orang masih ngantuk banget juga..". Gerutuku ketika hendak membuka isi pesan tersebut. Lalu aku melihat nama pengirim pesan itu Claudi. Tak membutuhkan waktu lama aku langusng membuka isi pesan tersebut.
" Ndraaa nanti gue pinjam PR mat lu yaaaa.. :D".
" Iya. Gak kurang pagi apa lu chatnya? Nanti datang pagian biar cepet selesainya.. oke?". Jawab pesanku pada Claudi. Selesai membalas pesan, aku langsung bersiap untuk mandi.
Jam di dinding menunjukkan pukul 05.10 pagi setelah aku selesai mandi dan bersiap-siap. Aku membawa tas dan jaketku menuruni anak tangga yang terletak di ujung lorong rumah, lalu menaruhnya di kursi keluarga yang berada di bawah tangga rumah. Aku langsung menuju dapur untuk sarapan roti isi selai karena ku kira belum ada orang rumah yang sudah bangun. Namun ternyata mama sudah bangun dan sedang memasak nasi goreng kesukaanku.
" Sudah bangun nak? Gimana tidurmu nyenyak?". Ucap mamaku sambil memasak.
" Sudah gini lho maaa.. kalo belum bangun kan Andra gak ada di dapur.. Heeemmmm baunyaaa.. bikin tambah laper pagi-pagi nih mama. Omong-omong mama kok tumben sudah bangun jam segini?".
" Iya tadi waktu mama balik dari toilet lihat kamu bawa handuk, ya udah mama langsung rapi-rapi diri terus siapin sarapan buat kalian nanti..". Sambil memberikan senyum manisnya padaku sesaat menyiapkan nasi goreng yang telah selesai di masak.
Tak lama kemudian kak Dita dan Papa sudah bangun tidur dan langung menuju ke dapur.
" Maaaa... makaaannn..". Teriak kakakku dari depan kamar tidurnya.
" Iihhhh ya sini dong.. pada bangun tidur langsung kelaparan ya kalian ini? Ckckckc..".
" Habis mama masaknya wanginya sampe ke kamar sih.. ya jadi kebangun kan kita..". Ucap papa sambil mencium pipi mama.
" Iiihhh ada tukang sok sweet niiihh pagi pagiiii..". Ujarku dan kak Dita bersamaan dan kami tertawa bersama sambil menikmati sarapan pagi yang telah dibuat oleh mama.
Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 05.45 aku bersama papa bersiap untuk berangkat.
" Maaa.. papa sama Dyandra berangkat dulu yaa..". Ucap papa sambil mencium kening mama di depan pintu dan aku melambaikan tanganku dari dalam mobil.
" Hati-hati ya kalian.. Dyyy.. nanti kalau sudah pulang sekolah telepon mama ya nak.."
" Siaappp bu boss..". Ucapku sambil memberi hormat kepada mama dari jauh.
30 menit kemudian aku telah tiba di sekolah.
" Waaahhhh ternyata jam segini sudah banyak yang datang juga ya?". Gumamku ketika berjalan memasuki gerbang sekolah.
" Claudi sudah nyampe belum ya? Coba aku kirim pesan ke dia..".
Tak lama aku belum selesai kirim pesan ke Claudi, tiba-tiba..
" Wooooiiii... pagiiii Dyandraku sayaaannggg..".
" Eehh ni anak nongol juga akhirnya.. padahal mau aja aku kirim pesan ke kamu. Kenapa mukamu gitu pagi-pagi? Ada yang salah sama wajahku? Hah? Ada apa? Hah?".
" Kok gak kaget sih? Gak seru ah lu Ndra..".
" Idddiiiihhh gitu aja ngambeknya neng kaya gak di beliin emas berlian segepok.. hahahaha.. lagi pula tuh ya Di.. aku tuh udah kebal dikagetin kaya gitu.. yang lebih bikin kaget surah sering banget soalnya.. hahahahahaha..".
" Heemmm... iya iyaaa... Ow iya hari ini tetep ada les kan? Lu nanti datang jam berapa? Datang awalan yukk.. terus kita beli snack di supermarket depan rumahnya miss dulu buat dimakan bareng sama anak-anak gituuu..".
" Hmmm kalau gitu datang jam setengah tiga ya Di.. aku tunggu di depan rumah miss Jeny..".
" Okee deehhh.. Eh, check clock dulu.. lu mau kemana?".
" Aku mau ketoilet dulu.. lagi pula kepagian kalo aku check clock sekarang hahahahaha..".
" Ya udah gue duluan ya Ndra.. ntar gue tunggu di kelas..".
" Iyaa..". Ucapku sembari meninggalkan Claudia di pintu masuk kelas aku langsung menuju toilet.
" Aaarrrgghhh..". Terdengar suara teriakan beberapa anak perempuan berteriak di toilet, segera aku mendatangi toilet untuk melihat apa yang terjadi. Ketika aku tiba di sana, aku melihat tiga orang teman seangkatanku berdiri dengan mucat pasi dan nafas yang terengah-engah. Akupun mendatangi salah satu dari mereka untuk menanyakan apa yang telah terjadi.
" Ginii.. tadi tuh kita lagi buang air kecil, terus di kamar mandi pojok kan kosong tadinya.. aku lihat sendiri waktu mau masuk toilet tu toilet gak ada orang dan kebuka pintunya.. waktu temen aku Gita udah selesai duluan dan dia lagi bersenandung gitu, tiba-tiba pintu toilet pojok nutup sendiri dan dibanting pula. Lah si Gita yang lagi nungguin kami, otomatis tanyain kita dong yang masih di dalam.. apakah kita ada yang tutup pintu kencang-kencang atau nggak.. karena benar-benar kita berdua masih di dalam toilet masing-masing, jadi kita langsung cepat-cepat keluar dan melihat ke toilet pojok. Waktu kita mau membuka pintu toilet pojok, tiba-tiba kita bertiga mendengar suara tangisan cewekndari dalam, sedangkan nggak ada orang lagi yang masuk toilet selain kita bertiga".
Setelah mendengar cerita dari mereka, aku langsung memasuki toilet dan ternyata apa yang mereka ceritakan benar adanya. Seperti yang pertama kali aku lihat di toilet waktu itu, si gadis penunggu toilet yang usil mengganggu mereka bertiga. (Dia) hanya terdiam ketika aku memperhatikannya. Namun, ketika (dia) melihat ke arah ketika cewek tadi tampak dari raut wajahnya terlihat tak menyukai mereka. Aku meminta ijin untuk menggunakan toilet agar akupun tak di gangguinya.
" Permisi yaa.. jangan ganggu saya.. saya tak ada maksud jahat, hanya ingin buang air kecil". Ucapku lirih meminta ijin dan yang gak di sangka di jawab doonggg.. shock plus merinding waktu itu.
" Iyaaahhh..". Hanya jawaban simple tapi baru kali ini aku berkomunikasi dengan (mereka). Dengan cepat aku keluar dari toilet dan langsung menuju ke kelas.
" Ndraaa... kok lu lama banget sih? Sampai aku sudah selesai salin PRmu nih..".
" Iya.. sori ya Di.. tadi di toilet ada insiden! Anak-anak kelas E bikin heboh pagi-pagi."
" Oohhh yang tadi aku sempat dengar ada anak teriak-teriak itu ya?".
" He'em ".
" Kenapa emangnya? Siapa aja sih yang teriak-teriak?".
" Katanya sih di ganggu penunggu toilet gituuu.. tadi sih ada Gita, Alena, sama Nia. Sampe guru BK sama guru OR datengin lho.. tapi aku gak mau ceritain kejadiannya, penunggunya gak suka soalnya".
" Hiiii.. kok seyem gituhh siiichhh.. masa pagi-pagi udah di gangguin.. aahhh jadi atut ke toilet nih Andra sayaanggg..". Dengan gaya manjanya Claudi nempel-nempelin aku terus.
" Iiihhhh... gak usah kumat deh lu Di... jangan- jangan lu kerasukan penunggu toilet ya kaya gini? Iiihhh aku takut Di kalo lu gini terusss...". Gurauku pada Claudi yang masih nempel kaya cical dan ketakutan mendengar ceritaku barusan.
" Andrrrraaaa...". Suara Karin dari depan pintu kelasku terdengar sangat kencang dan langsung menghampiriku.
" Ndraa tumben datang pagi kamu?".
" Iya nih gara-gara anak satu ini (sambil tunjuk Claudi) belum kerjain PR. Yaaahhhh... mau gimana lagiii..".
" Owww gitu.. Eh, kalian tadi dengar nggak anak kelas E pagi tadi teriak-teriak di toilet?"
" Krrriiiiinggggg... Krrriiiinggggg... Krrriiiingggg...". Bel masuk sekolah oun berbunyi.
" Yahhh.. udah bel.. ya udah nanti ya ndra istirahat makan bareng.. aku balik dulu.. bye ndraa.. bye Di..".
Tak lama setelah Karin keluar dari kelasku, guru matematika yang juga wali kelasku datang dan kami langsung memulai pelajaran pertama hari itu.
" Iihhhh Thank you pol lho Ndra.. lunudah pinjemin PR lu.. gak nyangka banget kalo PRnya bakalan di suruh maju satu persatu buat di tulis di depan. Kalo gue belum kerjain tadi udah jadi rempeyek mungkin di depan kelas.. hahahahaha..".
" Ya okee.. selow aja kali Di.. tapi PR aku gak gratis lhoo.. hehehehe.."
" Hmmmmm... sudah gue duga... gue harus traktir lu bakso Cak Mat di kantin..".
" Hehehehehe.. kan bakso Cak Mat gak mahal Di.. cuman 10 ribu aja lhooo..".
" Yayayayayaaaa.. tapi besok kalo ada PR lagi gue contek lagi yaaa...". Seperti biasa dengan ekspresi manjanya merayuku. Yaahh.. aku ngerti sih karena memang Claudi kurang dalam hitungan, oleh karena itu dia sangat senang sekali duduk sebangku denganku yang mau mengajarinya dengan tulus.
" Okeee.. tapi sekalian aku ajarin ya Di.. biar kamu lebih paham cara ngerjainnya..".
" Okeee Andraakuu..". Sambil memelukku kegirangan, Claudi sangat senang ada teman yang mau mengajarinya matematika. Tak lama setelah materi pelajaran selesai disampaikan, bel istirahat pertama berbunyi.
ของขวัญ
-- ได้รับของขวัญแล้ว สถานะพลังงานรายสัปดาห์
-- การจัดอันดับด้วยพลัง 
-- หินพลัง