Pikiran Namara masih berkecamuk ketika kembali ke istana klan Matahari. Tiba-tiba dia berpikir semuanya sangat lucu.
Berawal dari keberanian dan tekadnya untuk membalas dendam ke klan Sayap Hitam. Kemudian kebenaran terbuka bahwa yang harus dilenyapkan bukanlah klan Sayap Hitam, melainkan pamannya sendiri.
Hal yang paling tidak terduga lagi adalah, dia berakhir di ranjang Eros. Seumur hidup pun dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan berakhir ke dalam jeratan putra kepala klan Sayap Hitam.
Permainan takdir sangat menakjubkan bukan? Setelah ini, kejutan apa lagi yang akan dia dapatkan?
"Nefrita," panggil Rheana yang ada di samping Namara. Sejak tadi dia berbicara panjang lebar, tetapi Namara hanya melamun. Apa yang wanita itu pikirkan?
"Ah." Namara segera tersadar. "Kau bilang apa tadi?"
Rheana tertawa. "Sepertinya kau memiliki banyak pikiran? Aku tidak akan mengganggumu kalau begitu."
"Maaf," ucap Namara yang merasa sedikit malu.