Ron melangkah mendekat pada Donny dan duduk di sisi ranjangnya. Dengan sigap, Donny langsung memaksa tubuh lemahnya untuk bergeser agar memberi tempat lebih lega kepada sang nomor satu, "Akhir-akhir ini aku baru mengetahui suatu kebenaran yang cukup membuat hati penyabarku menjadi kesal. Berita itu.. membuatku tersadar bahwa The North Viking jauh lebih baik darimu."
Kedua mata Donny lantas terbelalak lebar mendengar apa yang Ron katakan. Kepalanya semakin menunduk dan batang lehernya menjadi kaku. Seakan leher tersebut tidak mampu menahan bobot kepalanya sendiri.
"Kenapa kau diam saja, Donny? Tidakkah kau ingin menjelaskan sesuatu, atau setidaknya membela dirimu?" Tanya Ron lagi.
Donny melirik sosok berambut hitam gondrong tersebut dengan wajah takut, "Ke.. kenapa kau be..berpikir seperti.. itu?" ia terbata.