ดาวน์โหลดแอป
25% TEKA TEKI / Chapter 2: Dendam

บท 2: Dendam

Terlihat seorang pria paru baya sedang terduduk lemas di atas kursi besi dengan tangan dan kaki terikat dalam sebuah rungan yang lembab dan berbauh busuk....

Tiba tiba pintu terbuka memperlihatkan seseorang menggunakan jaket hitam mengunakan topi dan masker untuk menutupi wajahnya...

Berata braham bagai mana apa pelayanan anak buahku cukup baik''tanya orang tersebut membuat berata megangkat kepalanya lalu melihat siapa pemilik suara tersebut...

Siapa kau dan apamaumu''tanya berata dengan suara yang sanggat lemah...

Balas dendam''ucap seseorang tersebut lalu menempelkan belati ke leher berata..

Siapa kau tunjukkan wajahmu''ucap brata dengan suara menahan kesakitan...

Bagai mana kalau kita bermain main dulu''ucap orang tersebut lalu mulai memutar musik kesukaanya ''gloomy sunday'' dan perlahan lahan menyayat tangan kanan berata pelan dan lembut merasakan setiap senti luka yang iya buat lalu berteriak...

rasanya aku ingin membunuhmu sekarang''teriaknya lalu menyayat dengan kasar dan berutal berata hanya mampu berteriak kesakitan...

Bunuh aku sekarang jangan menyiksakusetiap hari''ucap berata dengan suara lemah...

Tidak semudah itu''ucap orang tersbut dengan tatapan tajam...

Ke...kenapa''tanya berata...

Kau harus merasakan apa yang kurasakan''ucap orang terebut...

Sialan berengsek''ucap berata membuat orang itu marah dan plak sebuah tamparan panas yang dia dapat...

Kau nakal sekali aku tidak akan memberimu makan untuk hari ini tuan''ucap orang tersebut lalu berlalu pergi belum sempat iya meninggalkan tempat itu berata berteriak...

HEY APA  HUBUNGANMU DENGAN WILYAM BRENGSEK ITU.CIH APA GUNANYA ORANG SEPERTI ITU DI DUNIA BAHKAN DIA TIDAK MEMPUNYA SEORANG ANAK MENYEDIHKAN''teriak berata membuat orang itu megepal tangannya dengan kuat dan mata yang mulai memerah...

Sepertiya kau tidak sabar untuk ke neraka tuan berata''ucap orang itu mendekat lalu menusuk perut berata dengan belatinya lalu memutarmutarnya dengan mata yang penuh dendam dan kebencian.hanya teriakan berata yang terdengar memenuhi ruangan orang itu menarik paksa belati miliknya dengan senyum puas dan tangan yang penuh darah...

Hook hook'' berata memuntahkan darah lalu tersenyum kepada orang itu...

Kau tidak akan perna bahagia''ucap barata terbata bata...

Aku akan membunuh semua yang menghalagi jalanku aku akan bersumpah melindungi semua yang ada di sekitarku''ucap orang itu lalu menusuk tengorokan berata dengan tawa yang mengelegar memenuhi ruangan...

Melayang melayang lah selamanya kau tidak akan kembali''ucap orang tersebut melihat berata yang kejangkejang lalu menghilang (mati)...

Orang itu keluar lalu menuju wastafel dengan di ikuti seseorang yang sedang membawa handuk di belakanya dia mencuci tanganya dengan senyum yang mengartikannya bahwa dia puas dengan yang dia lakukan

Karyaku sanggat indah bukan tusukan di tegorokan membuatku puas dengan teriakannya,teriakanya mengelegar di telinga dan pikiranku''ucap orang tersebut...

Sa..sangan indah''ucap pria itu sambil memberikan handuk kecil pada orang itu...

Tidak usah takut aku tidak akan melukaimu, urus mayatnya jangan sampai meninggalkan jejak walaupun sedikit ''ucap orang tersebut sambil membersihkan belatinya lalu menaruhnya kembali ke dalam jaket...

Baik kami akan melalukannya dengan baik''ucapnya...

Yah sudah kau urus semuanya''ucap seseorang tersebut lalu pergi meninggalkan tempat itu...

Setelah pertemuan aran dan karin dua hari yang lalu mereka kembali bertemu di kafe tempat mereka dua hari yang lalu bertemu...

Kau kenapa''tanya karin pada aran...

Itu lihat aku memikirkan kasus itu''ucap aran membuang nafas beratanya.karin melihat ke arah tv yang aran tunjuk dengan pandangannya....

Setalah menghilang hampir tiga minggu akhirnya tuan berata braham di temukan dengan keadaan tak bernyawa lagi dan banyak luka sayatan di tangan dan badanya dan dua bekas tusukan yang dalam.kematian tuan braham di kaitkan dengan kematian mafia terkuat di kota ini,polis dan detektif berusaha membongkar dalang di balik semua ini dan dari pengakuan seorang detektif yang mengatakan bahwa tidak ada jejak sama sekali dan para medis mengatakan bahwa yang melakukan ini pasti memiliki ganguan mental atau di sebut pisikopat''ucap seorang relorter...

Kepala aku sakit mikir khasus ini.bagai mana bisa mereka menghilangkan jejak bahkah tidak ada sidik jari apapun dan tidak ada yang mengetahui senjata apa yang merka gunakan''ucap aran sambil mengacak acak rambutnya...

Aku no komen''ucap kiran...

Ahk kau sunggu menyebalkan.aku ini pusing harusnya kau memberika sesuatu''ucap aran...

Mungkin saja dia punya dendam''ucal karin tak peduli...

Bisa gila lama lama''ucap aran...

Bahas yang lain dong''ucap karun mulai bosan...

Jadi kapan kau akan menikah dengan kakaku''ucap aran membuat karin tersedak...

Hey aku saja sudah lupa dengan wajahnya dan kau menanyakanku''ucap karin sedikit berteriak...

Aku tidak sabar mengendok keponakan hhhahah''goda aran membuat karin salah tingkah...

Diam kau dasar detektif tengik''ucap aran...

Kau ingin punya anak berapa''aran semakin mengoda karin membuat karin...

Brakk karin memukul mejah mempuat semua orang menatapnya wanita cantik itu menjadi bahan sorotan para pengunjung di kafe...

Maaf maaf 🙏 saya refleks''ucap karin lalu duduk kembali sambil menundukan wajahnya...

Hahahaa lucu sekali''tawa aran pecah...

Diam lah jangan menguji kesabaranku''ucap karin...

Aku mau balik kantor nebeng yah''ucap aran..

Yahsudah ayo''Ucapkarin

#vote and komen

KRY II-->10 YCG


next chapter
Load failed, please RETRY

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C2
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ